Gubernur Banten mengaku menerima laporan dugaan kecurangan rekrutmen di RSUD Cilograng dan Labuan. Andra meminta Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Nana Supiana untuk menindaklanjuti laporan itu.
“Ada (laporan) makanya yang di WA saya teruskan ke Sekda untuk ditindaklanjuti,” ujar Andra di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu (30/4/2024).
Andra tidak merinci laporan dugaan kecurangan yang dia terima. Namun, dia menegaskan tak boleh ada kecurangan dalam proses seleksi pegawai RSUD Cilograng maupun Labuan.
“Saya sudah minta kepada Pak Sekda secara detail karena dari awal saya selalu minta, memastikan bahwa ini tidak boleh ada fraud. Ini secara teknis akan dilaporkan kepada saya,” ujarnya.
Diketahui, proses rekrutmen di RSUD Cilograng dan Labuan sedang berlangsung. Masing-masing RS membuka seleksi untuk 359 pegawai.
Setelah seleksi administrasi, penentuan akhir calon pegawai RSUD Labuan dan Cilograng akan ditetapkan berdasarkan pencapaian hasil dari tes computer assisted test (CAT) BKN. Pelaksanaan seleksi CAT dilakukan pada 10-20 April 2025, sementara penetapan kelulusan pada 25 April 2025.
Sebelumnya, Andra Soni menyampaikan bahwa proses rekrutmen di RSUD Cilograng dan RSUD Labuan harus transparan. Dia menjamin tak akan menitipkan orang agar bisa lolos seleksi.
“Setelah saya dilantik sebagai gubernur, dilaksanakan rekrutmen sebelum saya 100 hari kerja. Dua rumah sakit yang ada di ujung Banten, yaitu RSUD Cilograng, perbatasan dengan Sukabumi, dan RSUD Labuan. Dalam proses rekrutmen selama ini, praktik titip-menitip selalu terjadi. Di periode saya, saya kunci handphone saya,” ujar Andra dalam sambutan di peresmian Gedung Perguruan Muhammadiyah Ciledug, Tangerang, Banten, Senin (14/4).
Andra menegaskan bahwa orang tak akan bisa menitipkan calon pegawai kepadanya. Ia menyebut pasti akan ada pihak yang mencoba memanfaatkan posisinya untuk menitipkan kerabat agar masuk menjadi pegawai.
“Saya tak mau jawab kalau sudah urusan, ‘nitip dong, saudara saya mau melamar kerja di RSUD’. Ini nggak ada titip-menitip,” katanya.
