Gubernur Lemhannas: Pemantapan Nilai Bangsa Relevan, Harus Jadi Kebutuhan

Posted on

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI) TB Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa pemantapan nilai-nilai kebangsaan sangat relevan dan harusnya jadi kebutuhan bangsa. Ace mencontohkan relevansi nilai kebangsaan dengan kondisi geopolitik saat ini.

Hal ini disampaikan Ace saat membuka pelaksanaan Program Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan (PPKN) Angkatan ke-220 Lemhanas RI tahun 2025, di Gedung Lemhannas RI, Kamis (22/05/2025). Tema program ini adalah ‘Mengukuhkan Nilai-Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Geopolitik Global dalam Rangka Mendukung Asta Cita’.

“Karena itu memantapkan nilai-nilai kebangsaan saat ini bukan saja hanya relevan, tetapi seharusnya sudah menjadi kebutuhan bagi kuatnya bangsa. Tentu Lemhannas merasa sangat penting sekali. Kita semua diingatkan kembali bahwa kita sebagai bangsa memiliki Pancasila sebagai nilai-nilai luhur sebagai pandangan hidup kita,” ujar Ace.

Ace mengingatkan bahwa UUD 1945 sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting. Ia mengingatkan soal makna persatuan Indonesia.

“Kecuali kita merujuk kepada Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber, kita diingatkan kembali tentang pentingnya negara kesatuan Republik Indonesia. Kita bukan negara federal. Walaupun saat ini kita menganut otonomi daerah, tetapi yang harus menjadi platform perjuangan kita adalah bagaimana negara ini kuat,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua SBN Novian Amrah Putra mengatakan, pelaksanaan PPKN kali ini merupakan yang keempat yang diselenggarakan SBN bersama mitra kolaboratif. Tujuan program PPKN sebagai kolaborasi dari SBN, IA ITB, Kamselindo, dan IFGF.

“Peserta juga harus mampu memahami dan melaksanakan nilai-nilai kebangsaan, dan paham akan empat konsesus dasar bernegara (Pancasila, Bhineka TI, NKRI & UUD45), tujuan akhirnya adalah NKRI harga mati. Dan peserta juga harus membangun networking ikatan silahturahmi yang luar biasa setelah event ini berakhir yakni menjadi keluarga besar alumni, dan harus bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bersama,” ujarnya.

Adapun peserta Program PPKN Angkatan ke-220 sejumlah 61 orang, terdiri dari Smandel Business Network (SBN) 13 orang, IA-ITB Bandung 16 orang, Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) 12 orang, dan International Full Gospel Fellowship (IFGF) 20 orang).

Peserta mengikuti metode kegiatan yang akan digunakan dalam program PPKN Angkatan ke-220, meliputi ceramah dan tanya jawab, diskusi kelompok dan antar kelompok, serta pembinaan peserta.