Gubernur Lemhannas menyoroti kondisi geopolitik global yang tidak baik-baik saja. Ace mengingatkan Indonesia harus mampu survive dan bertahan di tengah kondisi global saat ini.
Hal itu disampaikan Ace dalam acara Gebyar Wawasan Kebangsaan di kantor Lemhanas, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025). Ace mengatakan, dalam dinamika geopolitik global, Indonesia harus mandiri dan mewujudkan kehidupan sejajar dengan bangsa lain.
“Kita tahu bahwa kondisi geopolitik global tidak sedang baik-baik saja. Kita sedang hidup dalam lanskap geopolitik yang ditandai di tengah ketidakpastian yang kita sebut sebagai era disrupsi,” kata Ace.
“Atau yang juga dikenal dengan era VUCA. Volatile (tidak stabil), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambiguous (ambigu). Bahkan saat ini kita mengarah kepada era BANI, yaitu Brittle (rapuh), Anxious (cemas), Nonlinear (tidak linear), dan Incomprehensible (sulit dipahami),” sambungnya.
Ace mengatakan kondisi tersebut juga diwarnai dengan ketegangan antarnegara dan rivalitas global. Dia pun mencontohkan perang Rusia-Ukraina dan Iran-Israel yang turut melibatkan Amerika Serikat.
“Kondisi global tersebut sejatinya menunjukkan bahwa dinamika geopolitik global telah berkelindan dan memengaruhi berbagai dimensi di setiap negara termasuk Indonesia di dalamnya,” ujarnya.
“Dan ini akan mempengaruhi terhadap bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya maupun pertahanan keamanan kita. Di bidang ekonomi, bentuk geopolitik ini telah mengakibatkan kelambatan ekonomi dunia,” sambung dia.
Dia mengatakan konflik Iran-Israel melibatkan Amerika Serikat sangat mempengaruhi fluktuasi. Khususnya, menurut dia, bagi harga energi dunia.
“Walaupun saat ini kita sudah kembali pada penurunan harga, tetapi pelajaran yang dapat kita ambil bahwa efek psikologis dari ketegangan antarnegara itu pasti akan berpengaruh terhadap geoekonomi dunia,” paparnya.
Lebih lanjut, Ace mengatakan generasi muda akan menjadi fokus dari bonus demografi. Ace mengatakan potensi generasi muda harus diarahkan dengan melakukan penguatan nilai kebangsaan dan literasi digital.
“Sebagai kelompok yang energik, semangat, dan memiliki daya adaptasi tinggi terhadap perubahan, kita harapkan dari generasi muda inilah, berbagai persoalan krusial, mereka adalah penggerak perubahan melalui inovasi-inovasi untuk tetap teguh dengan nilai-nilai kebangsaan,” jelasnya.
Ace pun mengingatkan generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan budaya demokrasi. Dia lantas mengajak generasi muda untuk mengambil peran menciptakan masa depan Indonesia.
“Karena itu, saya ingin melalui kegiatan Gebyar Wawasan Kebangsaan ini, kita dapat menggali, membuka cakrawala berpikir kita, menggugah kesadaran kolektif kita, dan memberikan arah yang lebih konkret bagaimana kita bisa survive di tengah ketidakpastian global yang kita hadapi saat ini,” tuturnya.