Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Tengah Malam, Warga Diminta Waspada

Posted on

di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi lagi tengah malam. Warga diminta waspada terjadinya banjir lahar.

Dilansir kantor berita Antara, Senin (21/4/2025), petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki mencatat Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi dua kali pada Minggu (20/4). Erupsi terjadi pada pukul 18.00 hingga 24.00 Wita.

“Teramati dua kali letusan dengan tinggi 3.000 meter dan warna asap kelabu,” kata petugas PPGA Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, dalam laporan tertulis diterima di Labuan Bajo.

Herman menyebut kedua erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo 14,8 hingga 47,3 mm dan durasi 100 info hingga 125 info. Dia menjelaskan terjadi lima kali gempa embusan dengan amplitudo 2,9 hingga 7.4 mm dan durasi 51 info hingga 101 info.

“Erupsi disertai suara dentuman kuat terdengar di Pos PGA Lewotobi Laki-laki,” katanya.

Tercatat juga satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7,4 mm, S-P 70,6 info dengan durasi 122 info. Cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dalam periode pengamatan tersebut, cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke utara dan timur laut. Suhu udara 21 hingga 23 derajat Celsius.

Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Level III (Siaga) sehingga masyarakat dan pengunjung diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat juga diimbau tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.