Horor Asisten Guru Prancis Tewas Ditikam Saat Geledah Tas Murid

Posted on

Seorang asisten guru ditikam oleh seorang murid berusia 15 tahun di luar sebuah sekolah di Nogent, timur. Korban meninggal karena luka-lukanya.

Para pejabat mengatakan bahwa siswa sekolah menengah itu ditangkap setelah menyerang asisten guru berusia 31 tahun itu dengan pisau selama penggeledahan tas.

dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami serangkaian serangan terhadap guru dan murid oleh anak-anak sekolah.

“Saat melindungi anak-anak kita, seorang asisten guru kehilangan nyawanya, korban gelombang kekerasan yang tidak masuk akal,” tulis Presiden Emmanuel Macron di media sosial X, mengomentari kejadian terbaru dalam serangkaian insiden serupa di sekolah-sekolah Prancis.

“Bangsa ini sedang berduka dan pemerintah dimobilisasi untuk mengurangi kejahatan,” tambahnya, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (10/6/2025).

Macron mengatakan, Menteri Pendidikan Elisabeth Borne sedang dalam perjalanan ke Nogent “untuk mendukung seluruh komunitas sekolah dan polisi.”

“Saya memuji ketenangan dan dedikasi mereka yang bertindak untuk melumpuhkan penyerang dan melindungi siswa dan staf,” tulisnya di X.

Siswa tersebut berusia 15 tahun dan tidak memiliki catatan kriminal.

Asisten pengajar mengalami beberapa luka tusukan tepat saat kelas dimulai, dan tersangka penyerang, yang berhasil dilumpuhkan oleh polisi, “tampaknya adalah seorang siswa di sekolah tersebut,” kata pejabat pendidikan.

Sebelumnya pada bulan Maret lalu, polisi Prancis memulai penggeledahan acak terhadap pisau dan senjata lain yang disembunyikan di dalam tas di dalam areal sekolah dan sekitarnya.

Asisten pengajar tersebut “hanya melakukan tugasnya dengan menyambut siswa di pintu masuk sekolah”, kata Elisabeth Allain-Moreno, sekretaris jenderal serikat guru SE-UNSA.

Allain-Moreno mengatakan bahwa serangan tersebut “menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat sepenuhnya aman dan bahwa pencegahanlah yang perlu difokuskan.”

Pemimpin sayap kanan Prancis, Marine Le Pen mengecam apa yang disebutnya “normalisasi kekerasan ekstrem, yang didorong oleh sikap apatis pihak berwenang.”

“Tidak ada seminggu pun berlalu tanpa tragedi yang menimpa sekolah,” tulis Le Pen di X.

“Rakyat Prancis sudah muak dan menunggu respons politik yang tegas, tanpa kompromi, dan penuh tekad untuk mengatasi momok kekerasan remaja,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *