membantah keras tuduhan soal pihaknya merencanakan pembunuhan Duta Besar di Meksiko, yang dilaporkan telah digagalkan. Teheran menyebut tuduhan yang dilontarkan (AS) itu sebagai “kebohongan besar”.
Kedutaan Besar Iran di dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), menyebut tuduhan semacam itu dimaksudkan untuk merusak persahabatan antara Teheran dan Mexico City.
“Itu merupakan rekayasa media, sebuah kebohongan besar,” tegas Kedutaan Besar Iran di Meksiko dalam bantahan yang disampaikan via media sosial X.
“Tujuannya adalah untuk merusak hubungan yang bersahabat dan historis antara kedua negara (Meksiko dan Iran), yang dengan tegas kami tolak,” sebut Kedutaan Besar Iran.
Tuduhan yang dilontarkan oleh AS itu menyebut bahwa Iran menyusun rencana untuk membunuh Dubes Israel, Eniat Kranz Neiger, sejak akhir tahun lalu. Washington mengklaim rencana pembunuhan itu berhasil digagalkan, dan saat ini tidak ada ancaman berarti.
Seorang pejabat AS yang berbicara secara anonim, yang berbicara kepada Reuters, mengungkapkan bahwa Pasukan Quds, pasukan elite Garda Revolusi Iran, mulai menyusun rencana pembunuhan itu pada akhir tahun 2024, dan berhasil digagalkan pada tahun ini.
Rencana itu, menurut pejabat AS itu, diduga melibatkan perekrutan agen dari Kedutaan Besar Iran di Venezuela, yang presidennya, Nicolas Maduro, menjalin aliansi taktis dengan Teheran. Sang pejabat AS itu menolak untuk menjelaskan lebih lanjut soal bagaimana rencana pembunuhan itu digagalkan.
“Rencana tersebut telah digagalkan dan tidak menimbulkan ancaman pada saat ini,” kata sang pejabat AS itu kepada Reuters.
Otoritas Israel, dalam pernyataan terpisah, menyebut otoritas Meksiko ikut turun tangan dalam menghentikan rencana pembunuhan Dubes Israel di wilayahnya. Namun Kementerian Luar Negeri Meksiko mengatakan pihaknya “tidak menerima informasi apa pun” mengenai rencana pembunuhan di wilayahnya tersebut.
Tanpa menyebut nama AS atau Israel, Sekretariat Keamanan dan Perlindungan Warga Negara Meksiko, yang mengawasi intelijen, mengatakan pihaknya terbuka untuk “kerja sama yang saling menghormati dan terkoordinasi, selalu dalam kerangka kedaulatan nasional, dengan semua badan keamanan yang memintanya”.
Meksiko secara historis mengupayakan non-intervensi dalam urusan internasional dan mengambil sikap lebih hati-hati terhadap perang Gaza dibandingkan negara-negara Amerika Latin lainnya yang kebanyakan dipimpin kaum sayap kiri.
Meksiko mendukung penyelidikan atas tuduhan kejahatan perang oleh Israel di Jalur Gaza, tetapi juga mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel, yang telah terjalin puluhan tahun dan sebagian besar terjalin dengan baik.
Otoritas Israel, dalam pernyataan terpisah, menyebut otoritas Meksiko ikut turun tangan dalam menghentikan rencana pembunuhan Dubes Israel di wilayahnya. Namun Kementerian Luar Negeri Meksiko mengatakan pihaknya “tidak menerima informasi apa pun” mengenai rencana pembunuhan di wilayahnya tersebut.
Tanpa menyebut nama AS atau Israel, Sekretariat Keamanan dan Perlindungan Warga Negara Meksiko, yang mengawasi intelijen, mengatakan pihaknya terbuka untuk “kerja sama yang saling menghormati dan terkoordinasi, selalu dalam kerangka kedaulatan nasional, dengan semua badan keamanan yang memintanya”.
Meksiko secara historis mengupayakan non-intervensi dalam urusan internasional dan mengambil sikap lebih hati-hati terhadap perang Gaza dibandingkan negara-negara Amerika Latin lainnya yang kebanyakan dipimpin kaum sayap kiri.
Meksiko mendukung penyelidikan atas tuduhan kejahatan perang oleh Israel di Jalur Gaza, tetapi juga mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel, yang telah terjalin puluhan tahun dan sebagian besar terjalin dengan baik.







