Organisasi Energi Atom (AEOI) melaporkan kontaminasi zat kimia dan radioaktif terdeteksi di dalam fasilitas nuklir di Natanz, Iran usai serangan Israel. AEOI mengatakan kontaminasi itu tidak meluas ke luar kompleks.
Kepala AEOI Mohammad Islami mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir di luar lokasi tersebut. Dia menambahkan upaya pembersihan internal diperlukan.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Sejauh yang kami ketahui, kerusakan terbatas pada area permukaan,” kata Islami, seraya menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam serangan Israel tersebut, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (13/6/2025).
Islami menekankan Israel telah gegabah mengambil langkah. Dia menyebut serangan Israel ini menghancurkan keamanan global.
“Selama bertahun-tahun, rezim (Israel) ini, dengan dukungan langsung dari Amerika Serikat, telah secara gegabah mengambil langkah-langkah untuk menghancurkan perdamaian dan keamanan global,” tuturnya.
Dilansir Kantor Berita Turki Anadolu Agency, Juru Bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi, berbicara kepada televisi pemerintah Iran, mengatakan Israel menembakkan rudal ke fasilitas Natanz beberapa kali untuk mencapai bagian bawah tanah. Dia mengonfirmasi bahwa telah terjadi kontaminasi di lokasi.
“Beberapa kontaminasi terdeteksi di dalam fasilitas, tetapi kontaminasi ini tidak menyebar ke luar fasilitas,” kata Kamalvandi.
Dia menambahkan kontaminasi nuklir yang dimaksud tidak mengkhawatirkan.
Fasilitas nuklir Natanz diketahui menjadi salah satu target serangan Israel. Iran mengonfirmasi adanya kerusakan di fasilitas nuklir tersebut.
Sedikitnya enam ilmuwan nuklir Iran tewas akibat rentetan serangan militer Israel pada Jumat (13/6) waktu setempat. Serangan itu juga menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri.