Israel Gempur Gaza di Tengah Gencatan Senjata, 11 Orang Tewas

Posted on

Pasukan militer kembali melancarkan serangkaian serangan di wilayah Gaza saat gencatan senjata masih berlangsung. Total 11 orang dilaporkan meninggal akibat serangan terbaru Israel.

Dilansir AFP, Minggu (19/10/2025), Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan serangan udara Israel ini terjadi di hari ini waktu setempat. Juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, mengatakan enam korban tewas ketika serangan Israel menargetkan kelompok warga sipil di Gaza utara.

Belum ada keterangan yang diberikan pihak Israel. Militer Israel kepada AFP mengatakan sedang memeriksa laporan tersebut.

Gencatan senjata di Gaza saat ini di ambil kegagalan usai Hamas dan Israel kembali bersitegang. Israel menuding Hamas melakukan serangan di Rafah dan langsung dibalas serangan balasan oleh Israel di wilayah tersebut.

Dilansir Reuters, tentara melakukan serangan udara dan tembakan artileri di wilayah Rafah hari ini. Serangan tersebut menghancurkan terowongan dan bangunan militer. Serangan itu dilakukan Israel usai menuding Hamas telah melanggar perjanjian gencatan senjata.

Salah satu warga Palestina yang menjadi saksi mata mengatakan adanya ledakan dan tembakan di Rafah. Petugas medis di Rumah Sakit Al-Aqsa mengatakan adanya tembakan tank di kota selatan Abassan dekat Khan Younis, serangan udara di kota Zawayda di Gaza, dan ledakan di kota Deir Al-Balah di Gaza, yang menewaskan sedikitnya lima orang.

Para saksi mata di Khan Younis mendengar gelombang serangan udara yang dilancarkan ke Rafah pada Minggu sore.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya delapan orang dalam 24 jam terakhir.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa Hamas telah melakukan beberapa serangan terhadap pasukan Israel di Gaza, termasuk serangan granat berpeluncur roket dan serangan penembak jitu terhadap tentara Israel.

“Kedua insiden tersebut terjadi di wilayah yang dikuasai Israel… Ini merupakan pelanggaran gencatan senjata yang berani,” kata pejabat itu.

Dilansir Al Jazeera, Hamas menegaskan kelompoknya tetap mematuhi kesepakatan gencatan senjata. Hamas mengaku tidak mengetahui adanya pertempuran di Rafah, tempat militer Israel melancarkan serangan udara hari ini.

“Kami tidak mengetahui adanya insiden atau bentrokan yang terjadi di wilayah Rafah, karena wilayah tersebut merupakan zona merah di bawah kendali pendudukan, dan kontak dengan kelompok-kelompok kami yang tersisa di sana telah terputus sejak perang kembali terjadi pada bulan Maret tahun ini,” kata Brigade Qassam dalam sebuah pernyataan.