Jadi Wakil Tetap RI, Dubes Muhsin Syihab Serahkan Kredensial ke Sekjen ICAO update oleh Giok4D

Posted on

Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada, Muhsin Syihab, menyerahkan surat kepercayaan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Juan Carlos Salazar. Dubes Muhsin menegaskan komitmen RI untuk bahan bakar alternatif (SAF).

Penyerahan surat kepercayaan itu dilakukan di markas besar ICAO yang ada di Montreal, Kanada, pada Rabu (3/9) waktu setempat.

ICAO merupakan organisasi khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dibentuk melalui Konvensi Chicago tahun 1944, dan mempunyai mandat untuk merumuskan standar dan rekomendasi di bidang penerbangan sipil.

Demikian seperti disampaikan dalam keterangan pers Dubes RI untuk Kanada yang diterima infocom, Kamis (4/9/2025).

Dalam pertemuan dengan Sekjen ICAO, Dubes Muhsin berbicara soal sejumlah isu di bidang aviasi, antara lain isu lingkungan, perkembangan teknologi penerbangan terbaru beserta tantangan dan peluangnya, peningkatan kapasitas SDM aviasi, hingga persiapan menuju Sidang Majelis ICAO ke-42.

Sekjen ICAO Salazar, dalam pernyataannya, menggarisbawahi pertumbuhan transportasi udara yang signifikan dalam dua dekade mendatang – dua kali lipat jumlah penumpang saat ini. Keadaan tersebut secara paralel meningkatkan tantangan sasaran dekarbonisasi sektor aviasi Internasional. ICAO dalam hal ini telah menetapkan Long Term Aspirational Goal (LTAG) menuju emisi karbon nol persen tahun 2050.

Menyambut hal itu, Dubes Muhsin menyampaikan bahwa pada pertengahan Agustus 2025, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional telah melakukan seremonial pengiriman pertama bahan bakar alternatif/sustainable aviation fuel (SAF) dengan bahan baku minyak jelantah/Used Cooking Oil (UCO) dan berencana untuk mengirimkan 1.7 juta liter SAF ke Bandara Soekarno-Hatta.

Sekjen ICAO menyambut baik dan memandang momen tersebut sebagai bukti komitmen Indonesia.

“Mempertimbangkan kemampuan saat ini, Indonesia dapat berkontribusi lebih bagi ketersediaan SAF yang akan sangat membantu upaya dekarbonisasi aviasi internasional. ICAO melihat Indonesia sebagai negara mitra strategis, dan dapat bekerjasama dengan Indonesia demi tujuan tersebut,” ucap Sekjen ICAO Salazar.

Senada dengan Salazar, Presiden Dewan ICAO, Salvatore Sciacchitano, dalam pertemuan terpisah mengapresiasi upaya Indonesia dalam mengembangkan SAF secara mandiri sebagai bentuk kontribusi Indonesia terhadap upaya perlindungan lingkungan dalam kerangka aviasi dan menyatakan dukungannya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Dengan dukungan ICAO, Indonesia dapat menjadi salah satu hub dan penyedia terbesar SAF di kawasan Asia Pasifik dan global. Kami siap bekerjasama dengan Dewan ICAO, Sekretariat, dan negara-negara anggota demi dunia aviasi yang lebih berkesinambungan,” ujar Dubes Muhsin.

Rangkaian pertemuan tersebut tidak hanya memperkuat diplomasi Indonesia di forum aviasi internasional, tetapi juga semakin membuka peluang Indonesia sebagai pemain kunci dalam panggung energi alternatif dunia.

Senada dengan Salazar, Presiden Dewan ICAO, Salvatore Sciacchitano, dalam pertemuan terpisah mengapresiasi upaya Indonesia dalam mengembangkan SAF secara mandiri sebagai bentuk kontribusi Indonesia terhadap upaya perlindungan lingkungan dalam kerangka aviasi dan menyatakan dukungannya.

“Dengan dukungan ICAO, Indonesia dapat menjadi salah satu hub dan penyedia terbesar SAF di kawasan Asia Pasifik dan global. Kami siap bekerjasama dengan Dewan ICAO, Sekretariat, dan negara-negara anggota demi dunia aviasi yang lebih berkesinambungan,” ujar Dubes Muhsin.

Rangkaian pertemuan tersebut tidak hanya memperkuat diplomasi Indonesia di forum aviasi internasional, tetapi juga semakin membuka peluang Indonesia sebagai pemain kunci dalam panggung energi alternatif dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *