KAI Evaluasi Keluhan Waktu Tempuh Akses Baru St Tanjung Barat Lebih Panjang

Posted on

melalui Daerah Operasi 1 Jakarta melakukan uji coba pembukaan akses baru Stasiun Tanjung Barat yang terhubung langsung ke Apartemen Samesta Mahata. KAI mengakui dengan dibukanya akses baru itu membuat waktu tempuh penumpang lebih panjang.

“Hasil evaluasi awal menunjukkan bahwa sejumlah pengguna merasakan adanya tambahan waktu tempuh sekitar enam menit dari titik hunian ke peron. Namun mereka (penumpang) juga menyambut baik hadirnya alternatif jalur masuk yang lebih tenang dan langsung menuju area peron,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025).

Uji coba dilakukan mulai pukul 06.00 hingga 08.00 WIB. Uji coba ini diawasi langsung oleh petugas untuk memastikan kelancaran arus pengguna KRL.

Beberapa pengguna memberikan masukan agar gate akses baru dapat diatur dua arah supaya bisa difungsikan untuk tap in dan tap out secara fleksibel. Hal ini dinilai penting untuk efisiensi arus pergerakan pengguna pada jam sibuk.

“Di sisi lain, KAI mencatat adanya gangguan teknis pada eskalator yang sempat tidak berfungsi saat jam sibuk. Petugas teknis segera melakukan penanganan di lapangan, dan KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Peningkatan keandalan fasilitas akan menjadi prioritas dalam penyempurnaan tahap selanjutnya,” tukas Anne.

Uji coba akses baru ini, terang Anne, merupakan bagian dari strategi peningkatan pelayanan berbasis kawasan berorientasi transit, dengan tujuan memberikan akses yang lebih mudah, cepat, dan nyaman bagi pengguna Commuter line, khususnya penghuni kawasan hunian di sekitar stasiun. Anne menyebutkan pembukaan akses ini merupakan respons terhadap pertumbuhan mobilitas masyarakat perkotaan.

KAI mencatat tren kenaikan jumlah pengguna Commuter Line di lintas Bogor. Sepanjang Januari-April 2025, tercatat 5.791.660 penumpang gate in dan 5.755.172 gate out, menunjukkan konsistensi tingginya permintaan layanan di jalur ini.

“Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 Bogor Line mencatat 17.124.802 gate in dan 17.276.284 gate out, meningkat dari total volume penumpang sebanyak 15.530.705 pada tahun 2023. Kenaikan dua tahun berturut-turut ini mencerminkan tren mobilitas masyarakat yang semakin bergantung pada moda transportasi massal berbasis rel di area ini,” kata Anne.

Stasiun Tanjung Barat menunjukkan tren kenaikan jumlah pengguna dari tahun ke tahun. Pada 2023, tercatat 4.282.291 pelanggan.

Pada 2024 meningkat menjadi 5.072.010 gate in dan 4.937.135 gate out. Sementara itu, sepanjang Januari hingga April 2025, volume pengguna telah mencapai 1.697.907 gate in dan 1.662.778 gate out. Data ini memperkuat urgensi pengembangan akses dan fasilitas untuk menunjang pertumbuhan tersebut.

Selama masa uji coba, KAI akan terus melakukan pemantauan operasional serta menghimpun masukan dari para pengguna dan pihak pengelola kawasan. Seluruh temuan di lapangan akan menjadi dasar evaluasi terhadap efektivitas implementasi akses baru ini.

“Bagi KAI, peningkatan layanan tidak selalu harus diwujudkan melalui ekspansi besar, melainkan lewat langkah-langkah yang terukur, berbasis data, dan berangkat dari aspirasi pelanggan,” tutup Anne.

Simak juga video “KAI Group Catat Rekor, 23 Juta Pemudik Gunakan Moda Kereta Api” di sini: