Keributan dua kelompok di Pekanbaru, Riau berujung pengeroyokan di depan Polsek Bukitraya. Keributan ini dipicu perselisihan saat penarikan unit mobil yang sama oleh kedua kelompok debt collector.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengambil tindakan tegas menyikapi insiden yang terjadi di depan Mapolsek Bukitraya tersebut. Irjen Herry Heryawan langsung mencopot Kompol Syafnil dari jabatan Kapolsek Bukitraya seusai kejadian itu.
Irjen Herry menyampaikan adalah langkah tegas yang diambil sebagai bentuk evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan, pengawasan, dan respons dalam penanganan situasi di wilayah hukumnya. Di sisi lain, lulusan Akpol 1996 itu menegaskan tidak akan memberi ruang kepada pelaku premanisme.
“Saya menegaskan Polda Riau tidak akan menoleransi segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk tindakan premanisme berkedok debt collector,” ujar Irjen Herry Heryawan kepada wartawan, Selasa (22/4).
Aksi pengeroyokan itu terjadi di depan Polsek Bukitraya, Pekanbaru, pada Jumat (18/4) sekitar pukul 21.00 WIB. Polda Riau menyampaikan keributan tersebut adalah perselisihan antara dua kelompok debt collector yang dipicu penarikan mobil yang sama.
“Perselisihan antara 2 kelompok debt collector yang berbeda, karena mau lakukan penarikan terhadap 1 unit kendaraan konsumen yang sama di sekitar Hotel Furaya, Pekanbaru, namun tidak terjadi penarikan mobil milik konsumen,” jelas Dirkrimum Polda Riau Kombes Asep Dermawan, Rabu (23/4/2025).
Aksi pengeroyokan itu berawal ketika pihak korban dan pelaku yang sama-sama merupakan debt collector hendak menarik unit kendaraan leasing yang sama. Keributan itu terjadi di depan hotel di Pekanbaru.
Saat itu, keributan tersebut dibubarkan oleh anggota Polri. Setelah itu, kedua kelompok debt collector itu berkomunikasi dengan pimpinannya masing-masing hingga mereka bertemu di Jalan Parit Indah.
“Pada saat tiba di lokasi pertemuan tersebut, terjadi perusakan mobil oleh kelompok debt collector DC Fighter terhadap mobil yang digunakan debt collector Pejuang Barcode,” imbuhnya.
“Kemudian yang saat itu bersama istrinya di dalam mobil, berusaha kabur melarikan diri dengan gunakan mobil, yang kemudian dikejar oleh kelompok debt collector Fighter dan diteriaki ‘maling…rampok’,” sambungnya.
Pihak korban kemudian menyelamatkan diri menuju ke Polsek Bukitraya dan dikejar oleh kelompok pelaku. Saat itulah terjadi pengeroyokan bersama-sama di depan Polsek Bukitraya seperti yang beredar di media sosial.
“Debt colector Pejuang Barcode lari menuju Polsek Bukitraya, dan tetap dikejar oleh kelompok debt collector Fighter dan dilakukan perusakan secara bersama-sama oleh kelompok debt collector Fighter terhadap mobil yang digunakan oleh debt collector Pejuang Barcode, yang di dalam mobil tersebut debt collector Pejuang Barcode bersama istrinya,” paparnya.
Kombes Asep menjelaskan mobil yang digunakan oleh korban bersama istrinya merupakan mobil hasil penarikan dari konsumen leasing.
“Mobil yang digunakan oleh debt collector Pejuang Barcode (Nofriadi alias Didi) sedang bersama istrinya yang bernama Ramadhani Putri , diduga adalah mobil hasil tarikan dari konsumen leasing,” tuturnya.