menyampaikan makna mendalam betapa berartinya sebatang pohon untuk keberlangsungan hidup. Ia menganalogikan merusak satu batang pohon sama saja dengan membunuh atau melukai manusia.
Hal itu disampaikan Irjen Herry Heryawan saat melakukan kunjungan kerja ke Polres Rokan Hulu (Rohul), Jumat (25/7/2025). Turut hadir di lokasi, Bupati Rohul, Anton, dan Kapolres Rohul AKBP Emil Eka Putra.
Mengawali sambutannya, Kapolda menyampaikan manfaat pohon bukan saja sebagai tempat untuk berteduh, tetapi ia memberikan oksigen bagi keberlangsungan umat manusia dan makhluk hidup lainnya di alam semesta.
“Dalam sebatang pohon hidup berjuta kemungkinan oksigen untuk bisa bernapas keteguhan untuk makhluk hidup, bukan hanya manusia, tetapi ada hewan dan lain sebagainya,” kata Irjen Herry.
Dengan adanya pohon, maka akan terus terjaga hingga ratusan tahun. Sebaliknya, jika kita melakukan perusakan atau penebangan pohon dan tindakan detruktif lainnya, maka keseimbangan alam tidak akan terjaga.
“Kita merusak atau menebang satu pohon saja sama dengan kita membunuh atau melukai satu manusia, karena pohon sama-sama makhluk hidup,” ucapnya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Irjen Herry Heryawan kemudian mengutip sebuah pepatah bijak yang menyebutkan ‘Jika esok dunia itu kiamat, maka hari ini pun tetaplah menanam pohon’.
“Sebab dari akarnya kita belajar bagaimana keteguhan hati, dari daunnya kita belajar bagaimana keikhlasan kita untuk memberi,” ungkapnya lagi.
Penanam sebagai fungsi restorasi. Apalagi, di tengah bencana karhutla ini, perbukitan yang tadinya hijau luluh lantak dan pepohonan pun mati.
“Pohon tidak hanya memberikan oksigen, tetapi juga harapan untuk generasi di masa yang akan datang,” katanya.
Irjen Herry Heryawan mengajak jajaran Forkopimda Rohul untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pohon, di samping menjaga lingkungan dan ekosistem di dalamnya.
Oleh karena itu, Irjen Herry Heryawan mengajar Forkopimda menggerakkan kesadaran masyarakat untuk menanam pohon demi keberlangsungan hidup di masa yang akan datang.
