Sebanyak 123 calon siswa SMAN 1 Giri, sempat diterima lewat Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tetapi kemudian tak kebagian kursi. Masalah calon siswa yang terkena ‘prank’ ini pun mendapat perhatian Pemprov Jawa Timur.
Dilansir , peristiwa memilukan ini terjadi pada Selasa (1/7/2025). Para orang tua menyebut telah menerima notifikasi resmi di aplikasi PPDB sekitar pukul 07.00 WIB yang menyatakan anak mereka diterima. Namun, harapan itu buyar sesampainya di sekolah.
Nuryanto, salah satu orang tua siswa, mengaku kecewa berat. Ia menilai ini sebagai prank yang mencederai semangat orang tua dalam memperjuangkan pendidikan terbaik bagi anak. “Ini mengecewakan, kami kena prank. Nomor PIN anak kami sudah terkunci dan nggak bisa daftar ke sekolah lain padahal ini hari terakhir. Sampai sini kami malah ditolak,” jelas Nuryanto.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Giri, I Ketut Renen menjelaskan, kuota rombongan belajar di sekolahnya sudah terpenuhi sejak Senin malam.
“Total kuota di sekolah kami sudah terpenuhi, makanya kami kaget ketika ada 123 siswa mau daftar ulang melalui jalur pemenuhan kuota,” tegasnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, juga turut buka suara. Ia memastikan kasus seperti ini hanya terjadi di Banyuwangi, bukan di daerah lain di Jatim. Emil meminta sistem PPDB sementara dihentikan sambil mencari solusi.
“Pertama saya minta itu sistem di-pending dulu. Kedua kita akan lihat kepada yang sudah menerima bukti-bukti penerimaan untuk menunggu terlebih dahulu,” kata Emil di Gedung Negara Grahadi.
Baca berita selengkapnya