Kereta Shinkansen Dihentikan Sementara Imbas Gempa M 7,6 Jepang

Posted on

diguncang gempa dengan magnitudo (M) 7,6 di pantai utara negara tersebut. Sejumlah perjalanan kereta Shinkansen dihentikan sementara imbas gempa tersebut.

Dilansir kantor berita NHK, Selasa (9/12/2025), Perusahaan Kereta Api Timur (East Japan Railway Company) menyatakan bahwa hingga Selasa, kereta api keberangkatan Tohoku Shinkansen antara Stasiun Fukushima dan Shin-Aomori telah dihentikan sementara karena gempa bumi. Perusahaan tersebut menyatakan tiga kereta api berhenti di bagian ini.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka sedang memeriksa kerusakan pada rel kereta api dan belum jelas kapan layanan akan dilanjutkan.

Cabang Morioka dari East Japan Railway menyatakan bahwa hingga tengah tadi, layanan di Jalur Utama Tohoku dihentikan sementara di Prefektur Iwate.

Disebutkan bahwa dua kereta api melakukan pemberhentian darurat. Belum jelas kapan layanan akan dilanjutkan. Tidak ada laporan korban luka.

Di Hokkaido, operator bandara tersibuknya, Bandara New Chitose dekat Sapporo, menyatakan bahwa hingga pukul 23.40 pada hari Senin, mereka sedang memeriksa apakah ada kelainan pada dua landasan pacu.

Perusahaan Jalan Tol Nippon Timur (East Nippon Expressway Company) menyatakan bahwa hingga pukul 23.45 Pada hari Senin, lalu lintas antara Simpang Susun Bandara Shiraoi dan Shinchitose serta antara Simpang Susun Tomakomai Higashi dan Numanohata Nishi dihentikan total.

Kemacetan lalu lintas besar kemungkinan terjadi pada hari Selasa.

East Japan Railway Company menyatakan tidak ada dampak pada layanan kereta cepat dan kereta regulernya setelah pihak berwenang mengeluarkan peringatan potensi gempa besar menyusul gempa berkekuatan M 7 atau lebih tinggi yang terkait dengan gempa hari Senin. Namun, operator memperingatkan bahwa penundaan atau pembatalan masih mungkin terjadi jika kerusakan infrastruktur terkonfirmasi.

All Nippon Airways dan Japan Airlines menyatakan rencana mereka untuk beroperasi seperti biasa mulai Selasa.

Menurut pedoman Kantor Kabinet, tidak akan ada pembatasan yang diberlakukan pada jalur kereta api, bandara, dan jalan raya, bahkan setelah peringatan tersebut dikeluarkan. Pihak berwenang diharapkan memberikan informasi kepada publik tentang lokasi yang mereka anggap rentan terhadap kemungkinan gempa besar, serta lokasi evakuasi.

Pemerintah Jepang membentuk satuan tugas di pusat manajemen krisis di kantor perdana menteri pada pukul 23.16 pada hari Senin sebagai tanggapan atas gempa bumi tersebut.

Perdana Menteri Takaichi Sanae memasuki kantornya tak lama setelah pukul 23.50.

Ia menginstruksikan pemerintah untuk segera memberikan informasi tentang tsunami dan perintah evakuasi kepada masyarakat dengan cara yang tepat, mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mencegah bahaya, seperti mengevakuasi penduduk, dan memahami tingkat kerusakan sesegera mungkin.

Kepala Sekretaris Kabinet Kihara Minoru mengadakan konferensi pers pada hari Selasa. Kihara mengatakan pemerintah terus menilai tingkat kerusakan.

Ia menambahkan bahwa pemerintah mencurahkan seluruh upayanya pada langkah-langkah pencegahan bencana, dengan upaya penyelamatan dan bantuan sebagai prioritas utama, yang dipimpin oleh polisi, pemadam kebakaran, Pasukan Bela Diri, dan Penjaga Pantai Jepang.

Gempa ini terjadi pada Senin (8/12) pukul 23.40 waktu setempat. Usai gempa, badan meteorologi Jepang mencatat dua gelombang tsunami setinggi 40 centimeter. Selain itu, media lokal juga melaporkan adanya korban luka.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa berkekuatan M 7,6 terjadi pada pukul 14.15 GMT di lepas pantai Misawa di pantai Pasifik Jepang, pada kedalaman 53 kilometer (33 mil).

Jalan Raya Terdampak

Pemerintah Jepang Bersiap Menghadapi Kerusakan

Pemerintah Jepang membentuk satuan tugas di pusat manajemen krisis di kantor perdana menteri pada pukul 23.16 pada hari Senin sebagai tanggapan atas gempa bumi tersebut.

Perdana Menteri Takaichi Sanae memasuki kantornya tak lama setelah pukul 23.50.

Ia menginstruksikan pemerintah untuk segera memberikan informasi tentang tsunami dan perintah evakuasi kepada masyarakat dengan cara yang tepat, mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mencegah bahaya, seperti mengevakuasi penduduk, dan memahami tingkat kerusakan sesegera mungkin.

Kepala Sekretaris Kabinet Kihara Minoru mengadakan konferensi pers pada hari Selasa. Kihara mengatakan pemerintah terus menilai tingkat kerusakan.

Ia menambahkan bahwa pemerintah mencurahkan seluruh upayanya pada langkah-langkah pencegahan bencana, dengan upaya penyelamatan dan bantuan sebagai prioritas utama, yang dipimpin oleh polisi, pemadam kebakaran, Pasukan Bela Diri, dan Penjaga Pantai Jepang.

Gempa ini terjadi pada Senin (8/12) pukul 23.40 waktu setempat. Usai gempa, badan meteorologi Jepang mencatat dua gelombang tsunami setinggi 40 centimeter. Selain itu, media lokal juga melaporkan adanya korban luka.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa berkekuatan M 7,6 terjadi pada pukul 14.15 GMT di lepas pantai Misawa di pantai Pasifik Jepang, pada kedalaman 53 kilometer (33 mil).

Pemerintah Jepang Bersiap Menghadapi Kerusakan