Warga Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, dikejutkan dengan kasus seorang . Warga bernama Rahman (48) yang tinggal bersebelahan dengan pasangan tersebut, mengaku sempat mendengar suara cekcok dan benturan ke tembok.
Rahman mendengar suara itu sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (16/6). Namun dia mengetahui RK sudah tak bernyawa pada pada Selasa (17/6) dini hari.
“Nah posisinya itu yang pas lagi ini saya lagi di dalam kamar sama istri. Mungkin sekitar jam 20.00 WIB dengar cekcok. Nggaak yang sampai kenceng, biasa gitu. Ribut suami istri,” kata Rahman saat bercerita kepada wartawan di lokasi, Rabu (18/6/2025).
Seingat Rahman, suara pertengkaran terdengar tak terlalu keras. Tak lama kemudian, dia mendengar suara tangis yang diduga berasal dari korban dan anak kecil.
“Terus dengar suara yang orang nangis gitu. Anak kecil sama suara korban,” ucapnya.
“Ada suara ‘gedebruk’ itu ada. Kayak dibenturin kepala atau apa ya ke tembok gitu. Tapi nggak ada teriakan, suara nangisnya juga nangis yang pelan, tapi kedengeran. Kan kamar saya nempel sama dia,” ucapnya.
Sesaat Rahman sempat curiga karena setelah suara tangis itu, kondisi mendadak menjadi hening. Dia berpikir sejoli itu sudah lebih tenang.
“Nah sekitar itu saya pikir nangis terus nggak ada suara lagi. Saya pikir udahlah, mungkin udah reda kali ya, udah pada tidur gitu,” ujarnya.
Namun siapa sangka, pada pukul 00.30, Selasa (17/6) JN mengetuk jendela Rahman lalu mengaku telah membunuh istrinya, RK. Dengan ragu, Rahman pun meminta bantuan warga lain untuk memastikan.
“Terus dia bilang ‘Saya minta maaf, saya khilaf, aaya udah bunuh istri saya’ katanya ‘Mayatnya ada tuh di dalam kamar, lihat aja sendiri’ katanya. Dia udah mengakui ini perbuatannya. Terus saya bingung gitu kan bener apa nggak. Sempat nggak percaya,” jelasnya.
JN kemudian menunjukkan muka datar saat mengungkap telah membunuh RK. Sebaliknya, Rahman mulai khawatir dengan apa yang didengarnya.
“Soalnya datang mukanya biasa aja gitu, nggak yang panik, tanpa dosa lah,” ujarnya.
Selanjutnya, Rahman pun bergegas memeriksa keadaan di dalam kontrakan JN setelah meminta bantuan ke warga lain. Dia sempat melihat kondisi kontrakan itu berantakan.
“Pas ke dalam terus di dalam nih udah berantakan kayak kasur, baju semuanya sah berantakan,” ucapnya.
Rahman kemudian melihat benar bahwa ada jasad yang sudah tak bernyawa di kamar. Jasad itu adalah RK yang ditutupi selimut, pakaian dan wajahnya tertup bantal.
“Saya ngeliat di kasur itu berantakan juga pakaian segala macem. Dan si korban itu ternyata ada di tumpukan pakaian selimut, ditutupin di sekujur badan. Yang keliatan cuman ini kaki doang, Saya lihat lagi. Di tembok kamar ada darah, sebelah kiri,” sambungnya.