Ketahanan Pangan di Lapas Tak Cuma Program, tapi Hasilkan Premi untuk Napi

Posted on

Pembinaan di lembaga permasyarakatan (lapas) kini difokuskan untuk meningkatkan kemandirian warga binaan atau narapidana (). Pelatihan atau kursus bukan sekadar untuk mengisi waktu luang, tetapi diarahkan pada kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa bernilai tambah agar bisa menghasilkan cuan.

Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan () mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, di mana narapidana berhak memperoleh jaminan keselamatan kerja, upah, atau premi atas hasil bekerja. Aturan ini selaras dengan transformasi pembinaan warga binaan dari sekadar kegiatan rutin menjadi bagian dari gerakan ekonomi produktif nasional.

“Melalui pembinaan keterampilan pula, Warga Binaan turut aktif menyumbang perolehan ekonomi dan PNBP. Banyak produk-produk UMKM bernilai tinggi yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil Warga Binaan bersaing di pasar internasional,” tulis Menteri Imipas Agus Andrianto, seperti dilihat infocom di akun Instagramnya pada Selasa (21/102025).

Gerakan ekonomi produktif yang digencarkan adalah ketahanan pangan, kemudian mengoptimalkan produk-produk UMKM yang dihasilkan balai Latihan kerja atau workshop-workshop di lapas. Ada dua tujuan dari gerakan ekonomi produktif ini. Pertama, napi menjadi mandiri dan memiliki daya saing di bidang usaha. Kedua, pengentasan kemiskinan dengan napi mendapatkan uang premi.

“Apresiasi berupa premi dan remisi hanyalah sebagian manfaat yang berdampak langsung bagi mereka. Mengembalikan rasa aman masyarakat dan menghapus stigma negatif terhadap Warga Binaan adalah tujuan utamanya,” lanjut Menteri Agus.

Dia berharap program pelatihan dan pemberdayaan turut berkontribusi dalam membuka lapangan pekerjaan baru, serta memperkuat rantai ekonomi kerakyatan. Adapun hasil dari premi tersebut tidak langsung diterima, melainkan ditransfer ke rekening bank masing-masing napi dengan maksud ditabung.

Tabungan itu menjadi modal awal bagi mereka ketika bebas nanti, sehingga bisa kembali ke masyarakat dengan kesiapan ekonomi dan mental yang lebih baik. Melalui skema premi dan tabungan ini, par napi belajar mengenai arti tanggung jawab, kerja keras, dan pengelolaan keuangan.

Dari berbagai kegiatan ketahanan pangan yang telah dijalankan oleh para napi selama setahun terakkir, tercatat total premi yang mereka terima jika digabungkan mencapai Rp 700.153.577. Besaran premi berbeda, tergantung pada jenis kegiatan apa yang diikuti oleh napi.

Sejak visi swasembada pangan diserukan Presiden Prabowo Subianto, dan diimplementasikan dalam kegiatan pertanian padi serta jagung di Pulau Nusakambangan, lalu diikuti jajaran lapas se-Indonesia, hasil panen padi di lahan milik Kementerian Imipas mencapai 159 ton. Sementara jagung 229 ton.

Jenis tanaman yang ditanam oleh jajaran permasyarakatan di penjuru negeri pun beragam, mulai dari kacang-kacangan, sorgum dan umbi dengan total lahan lebih dari 328,43 hektare. Lalu pemanfaatan lahan untuk perkebunan kelapa, kelapa sawit dan lada seluas 45 hektare dengan hasil panen 36 ton. Khusus kelapa, dalam rangka mendukung program hilirisasi kelapa, jajaran Imipas telah menanam bibit 360.700 buah.

Jenis tanaman holtikultura seperti sayuran, buah-buahan, jamur, cabai juga ditanam dengan total luas lahan 94 haktere.

Di sisi lain, kegiatan peternakan juga digeliatkan sebagai pilihan bidang ketahanan pangan yang ditawarkan untuk narapidana. Dalam setahun terakhir, terdapat 380 ekor sapi, 1.165 ekor domba, 32.950 ekor ayam pedaging, 13.737 ayam petelur yang dipelihara napi. Telur yang dihasilkan dari ayam petelur mencapai 147.460 kg, dan daging dari ayam pedaging mencapai 146.985 kg.

Terakhir di sektor perikanan, sebanyak 10.892 narapidana terlibat budi daya ikan dan udang. Sebelumnya Menteri Agus dan jajaran menebar 674.718 bibit ikan dan 9.035.000 bibit udang vaname

Geliat Ketahanan Pangan di Lapas

Dia berharap program pelatihan dan pemberdayaan turut berkontribusi dalam membuka lapangan pekerjaan baru, serta memperkuat rantai ekonomi kerakyatan. Adapun hasil dari premi tersebut tidak langsung diterima, melainkan ditransfer ke rekening bank masing-masing napi dengan maksud ditabung.

Tabungan itu menjadi modal awal bagi mereka ketika bebas nanti, sehingga bisa kembali ke masyarakat dengan kesiapan ekonomi dan mental yang lebih baik. Melalui skema premi dan tabungan ini, par napi belajar mengenai arti tanggung jawab, kerja keras, dan pengelolaan keuangan.

Dari berbagai kegiatan ketahanan pangan yang telah dijalankan oleh para napi selama setahun terakkir, tercatat total premi yang mereka terima jika digabungkan mencapai Rp 700.153.577. Besaran premi berbeda, tergantung pada jenis kegiatan apa yang diikuti oleh napi.

Sejak visi swasembada pangan diserukan Presiden Prabowo Subianto, dan diimplementasikan dalam kegiatan pertanian padi serta jagung di Pulau Nusakambangan, lalu diikuti jajaran lapas se-Indonesia, hasil panen padi di lahan milik Kementerian Imipas mencapai 159 ton. Sementara jagung 229 ton.

Jenis tanaman yang ditanam oleh jajaran permasyarakatan di penjuru negeri pun beragam, mulai dari kacang-kacangan, sorgum dan umbi dengan total lahan lebih dari 328,43 hektare. Lalu pemanfaatan lahan untuk perkebunan kelapa, kelapa sawit dan lada seluas 45 hektare dengan hasil panen 36 ton. Khusus kelapa, dalam rangka mendukung program hilirisasi kelapa, jajaran Imipas telah menanam bibit 360.700 buah.

Jenis tanaman holtikultura seperti sayuran, buah-buahan, jamur, cabai juga ditanam dengan total luas lahan 94 haktere.

Di sisi lain, kegiatan peternakan juga digeliatkan sebagai pilihan bidang ketahanan pangan yang ditawarkan untuk narapidana. Dalam setahun terakhir, terdapat 380 ekor sapi, 1.165 ekor domba, 32.950 ekor ayam pedaging, 13.737 ayam petelur yang dipelihara napi. Telur yang dihasilkan dari ayam petelur mencapai 147.460 kg, dan daging dari ayam pedaging mencapai 146.985 kg.

Terakhir di sektor perikanan, sebanyak 10.892 narapidana terlibat budi daya ikan dan udang. Sebelumnya Menteri Agus dan jajaran menebar 674.718 bibit ikan dan 9.035.000 bibit udang vaname

Geliat Ketahanan Pangan di Lapas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *