Kim Jong Un Murka, Korut Selidiki Kegagalan Peluncuran Kapal Perang

Posted on

(Korut) mulai melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan yang terjadi saat mereka pekan ini. Otoritas Pyongyang menyebut kerusakan yang terjadi pada kapal perang itu “tidak serius”.

Kecelakaan yang memicu kerusakan itu, seperti dilansir AFP, Jumat (23/5/2025), terjadi saat seremoni peluncuran kapal perang terbaru, jenis penghancur angkatan laut seberat 5.000 ton, pada Rabu (21/5) waktu setempat. Bagian bawah kapal perang itu hancur saat kecelakaan tiba-tiba terjadi ketika seremoni berlangsung.

Pemimpin Korut yang menghadiri seremoni peluncuran itu marah dengan kegagalan tersebut, dan menyebut kecelakaan yang terjadi sebagai “tindakan kriminal”.

Militer (Korsel), dalam tanggapannya, menyebut otoritas intelijen (AS) dan Seoul menilai “upaya side-launch (peluncuran kapal dari samping)” untuk kapal perang terbaru Korut telah gagal, dan kapal itu dibiarkan dalam posisi miring di air.

Namun kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), dalam pernyataan terbaru pada Jumat (23/5) mengklaim bahwa “pemeriksaan bawah air dan internal pada kapal perang tersebut mengonfirmasi bahwa, tidak seperti pengumuman awal, tidak ada lubang yang muncul di bagian bawah kapal perang itu”.

“Lambung bagian kanan kapal tergores dan sejumlah air laut masuk ke bagian buritan kapal melalui saluran penyelamatan,” sebut KCNA dalam pernyataannya.

Tingkat kerusakan pada kapal perang itu, menurut KCNA, “tidak serius”. Disebutkan juga bahwa “diperlukan untuk memperjelas penyebab kecelakaan tersebut”.

Korut, pada Kamis (22/5), menyalahkan “komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional” dalam peluncuran kapal perang yang berujung kegagalan tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kim Jong Un yang menyaksikan langsung kegagalan peluncuran kapal perang itu menyebutnya sebagai “tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan total”.

Hong Kil Ho yang menjabat sebagai manajer galangan kapal di kota pelabuhan Chongjin, yang menjadi lokasi kecelakaan itu terjadi, menurut laporan KCNA, telah dipanggil oleh lembaga penegak hukum Korut pada Kamis (22/5) waktu setempat.

Disebutkan oleh KCNA dalam laporannya bahwa para pakar memperkirakan akan dibutuhkan waktu “dua hari atau tiga hari untuk mengembalikan keseimbangan pada kapal perang itu, dengan memompa air laut keluar dari ruangan yang terendam”.

Sementara untuk mengembalikan posisi kapal itu, menurut KCNA, akan memakan waktu sekitar 10 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *