Jumlah korban tewas karena Badai Melissa yang melanda bertambah. Pihak berwenang mencatat sebanyak 10 orang tewas akibat badai tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/10/2025), Pusat Badai Nasional AS (NHC) menggambarkan badai itu sebagai sesuatu yang ‘sangat berbahaya’ meskipun mulai melemah. Badai Melissa juga telah meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Jamaika.
“Ini merupakan pagi yang sangat sulit,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel.
Dia mengatakan badai tersebut menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah. Dia juga mengimbau masyarakat untuk waspada.
“Kerusakan yang luas, dan Badai Melissa masih berada di atas wilayah Kuba,” kata dia.
“Saya menghimbau rakyat kami untuk tidak lengah, menjaga disiplin, dan tetap berada di tempat yang aman,” imbuhnya.
Warga di bagian timur pulau itu berjuang melewati rumah-rumah yang terendam banjir dan jalan-jalan yang tergenang air. Jendela-jendela rumah pecah, kabel-kabel listrik yang putus dan atap-atap rumah yang rusak.
Sebuah hotel besar di kota tersebut mengalami kerusakan pada jendela dan beberapa bagian atapnya runtuh. NHC melaporkan Badai Melissa telah menghantam dengan berkecepatan maksimum 120 mil (195 kilometer) per jam, setelah berfluktuasi antara kategori 3 dan kategori 5, yang tertinggi dalam skala Saffir-Simpson.
Pihak berwenang Kuba mengumumkan ‘keadaan siaga’ di enam provinsi bagian timur.
Sedikitnya 10 orang di Haiti tewas akibat banjir yang disebabkan oleh badai tersebut. Sungai La Digue, di kota pesisir Petit-Goave, meluap dan menghanyutkan beberapa orang.
Menurut data Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), Badai Melissa menyamai rekor tahun 1935 sebagai badai paling kuat yang pernah menghantam daratan ketika menghantam Jamaika pada hari Selasa.
Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness menyatakan pulau itu sebagai ‘daerah bencana’. Pemerintah juga sudah memperingatkan penduduk akan banjir yang terus berlanjut dan risiko tanah longsor.
Dampak kerusakan akibat Badai Melissa masih belum jelas. Menteri pemerintah Jamaika Desmond McKenzie mengatakan beberapa rumah sakit telah rusak, termasuk di Saint Elizabeth, sebuah distrik pesisir yang menurutnya “berada di bawah air.”
Lihat juga Video ‘Warga Jamaika Bersiap Menghadapi Badai Kategori 5 ‘Melissa”:







