DPD Front Persaudaraan Islam (FPI) Jawa Tengah bicara soal bentrokan saat acara pengajian yang menghadirkan di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. FPI menyebut kejadian itu bermula dari penolakan perwakilan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS).
FPI menyebut kegiatan pengajian itu digelar atas inisiatif masyarakat yang ingin mengadakan hol atau haul salah satu tokoh, sekaligus memperingati tahun baru Islam dengan menghadirkan pembicara dari kalangan internal FPI.
“Sebetulnya masyarakat Pemalang, khususnya Petarukan, hanya ingin menyelenggarakan pengajian dan hol tokoh lokal dengan menghadirkan sesepuh kami, Habib Rizieq Shihab. Tapi kemudian ada upaya penolakan dari ormas PWI LS,” ujar Sekretaris Mahkamah DPD FPI Jawa Tengah Ustadz Abu Ayyas saat ditemui wartawan di rumahnya di Kota Pekalongan, dilansir infoJateng, Jumat (25/7/2025).
Menurutnya, sempat terjadi perdebatan antara panitia dan pihak ormas PWI LS. Akhirnya Kesbangpol Pemalang menginisiasi pertemuan yang dihadiri panitia, PWI LS, MUI, FKUB, Kodim, dan Polres Pemalang. Dari hasil musyawarah itu, disepakati acara tetap bisa digelar dengan dukungan MUI setempat.
Namun, lanjutnya, pada hari pelaksanaan acara, PWI LS disebut tetap mengerahkan massa untuk membatalkan kegiatan tersebut.
“Sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas keselamatan Imam Besar kami, kami hadir untuk menjamin kelancaran acara dan keselamatan beliau. Bukan untuk berperang, apalagi memusuhi saudara seagama,” tegasnya.
Abu Ayyas menyebut lima anggota mereka menjadi korban dalam bentrokan tersebut. Beberapa di antaranya mengalami luka serius, termasuk cedera pada mata yang harus dioperasi, luka sabetan senjata tajam, hingga patah gigi dan tulang jari. Salah satu korban disebut berasal dari Pekalongan.
Baca selengkapnya di sini.
Tonton juga video “2 Kelompok Massa Terlibat Bentrok di Acara Habib Rizieq di Pemalang” di sini: