Ledakan Bom Mobil Guncang Moskow, Jenderal Senior Rusia Tewas

Posted on

Sebuah mengguncang kota Balashikka yang ada di area Moskow, ibu kota , pada Jumat (25/4/2025). Seorang jenderal senior Rusia dilaporkan tewas akibat ledakan tersebut.

Media-media lokal Rusia seperti Mash dan Shot, seperti dilansir Reuters dan Mirror.co.uk, Jumat (25/4/2025), mengidentifikasi jenderal yang tewas sebagai Jenderal Yaroslav Moskalik, yang menjabat sebagai wakil kepala Direktorat Operasi Utama pada Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

Moskalik yang berusia 59 tahun ini juga pernah mewakili Staf Umum Rusia dalam pembicaraan dengan di Paris tahun 2015 lalu.

Ledakan mematikan ini dilaporkan terjadi pada Jumat (25/4) siang, sekitar pukul 10.40 waktu setempat. Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi langsung dari Kremlin atau militer Rusia soal apa yang terjadi, juga soal identitas perwira militer yang menjadi target.

Outlet media lokal Baza, yang mengutip sumber dari lembaga penegak hukum Rusia, melaporkan bahwa ledakan itu berasal dari sebuah bom yang disembunyikan di dalam sebuah mobil yang diparkir di area tersebut.

Bom mobil itu, menurut laporan Baza, diledakkan dari jarak jauh ketika sang — yang tinggal di daerah tersebut — sedang berjalan melewatinya.

Bahkan dilaporkan bahwa sang jenderal Rusia sampai terlempar “beberapa meter” akibat ledakan tersebut.

Laporan beberapa media lokal Rusia lainnya juga menyebut ledakan itu bersumber dari sebuah bom rakitan atau IED, dengan foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan benda yang tampak seperti serpihan peledak.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Disebutkan Metro.co.uk dalam laporannya bahwa ledakan mobil itu memicu kebakaran, dengan asap hitam mengepul ke langit Moskow. Lokasi ledakan disebut hanya berjarak 15 menit dari Kremlin.

Belum diketahui secara jelas soal siapa yang bertanggung jawab atas ledakan mematikan itu. Otoritas Moskow sedang menyelidiki lebih lanjut ledakan tersebut.

Namun laporan awal menyebutkan bahwa otoritas berwenang Moskow tidak mengesampingkan kemungkinan sabotase atau terorisme dalam ledakan itu.

Ledakan ini terjadi beberapa hari setelah ibu kota Rusia itu diguncang tiga ledakan lainnya. Sosok Moskalik yang tewas disebut sebagai salah satu pejabat penting dalam pemerintahan Presiden .