Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mengatakan perlu ada kesiapan teknis terkait rencana RI merawat warga di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Amelia menyebut penjelasan detail diperlukan supaya tak ada penilaian yang multitafsir terkait niat baik tersebut.
“Tentang rencana pemerintah Indonesia akan mengevakuasi 2.000 warga Gaza ke Pulau Galang, Kepulauan Riau, kami menilai soal ini perlu ada kejelasan diplomatik, kesiapan teknis, dan pendekatan strategis dalam kebijakan kemanusiaan ini. Hal ini menjadi penting agar tidak ada multitafsir atas langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia,” kata Amelia kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).
Amelia mengatakan Indonesia memiliki komitmen yang tinggi terhadap kemerdekaan rakyat Palestina. Namun, ia mengingatkan langkah tersebut perlu dibarengi dengan kalkulasi rasional, termasuk soal kesiapan fasilitas, akomodasi, transportasi, dan pengawasan keamanan.
“Jangan sampai niat baik ini malah mengganggu sistem domestik kita sendiri karena persoalan logistik yang belum matang,” ujarnya.
Legislator NasDem ini menyebut penanganan medis seharusnya bersifat sementara. Bila terlalu lama, katanya, Indonesia justru bisa terseret pada krisis sosial domestik, terutama jika terjadi tekanan fasilitas, konflik budaya, atau kebocoran pengawasan.
“Lebih jauh lagi, penempatan warga Gaza jauh dari tanah air mereka bisa menjadi preseden buruk: Israel akan dengan mudah mengatakan bahwa eksodus warga Palestina adalah solusi permanen. Ini bisa menjadi bumerang terhadap perjuangan hak kembali (right of return) warga Palestina,” ungkapnya.
Ia meminta RI untuk mendorong negara-negara Arab yang secara geografis dekat dengan Palestina untuk mengambil langkah serupa. Ia menilai negara-negara di Arab semestinya memiliki peran lebih besar dalam penyediaan layanan kesehatan.
“Untuk isu ini, seharusnya Indonesia mendorong negara-negara Arab yang secara geografis dan historis lebih dekat serta memiliki tanggung jawab moral dan politik terhadap Gaza? Negara-negara seperti Mesir, Yordania, Qatar, atau Uni Emirat Arab seharusnya memiliki kapasitas dan peran yang lebih besar dalam penyediaan layanan medis,” kata Amelia.
“Ketimbang Indonesia justru mengambil langkah ekstrem dengan membawa korban konflik ke luar wilayah Timur Tengah,” tambahnya.
Ia meninta pemerintah untuk hati-hati menyikapi langkah tersebut. Amelia berharap kebijakan itu tak membawa dampak buruk bagi Indonesia dan juga Palestina.
“Indonesia harus tetap berhati-hati agar solidaritas kemanusiaan ini, jangan sampai justru tidak menguntungkan Indonesia secara diplomasi. Oleh sebab itu, Kami mendesak Pemerintah untuk membuka ruang konsultasi dengan DPR, menyampaikan roadmap kebijakan ini secara terbuka, dan memastikan langkah ini tidak berdampak negatif terhadap perjuangan Palestina maupun kepentingan nasional Indonesia,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan Presiden Prabowo memberi instruksi agar Indonesia membantu pengobatan bagi sekitar 2.000 warga Palestina yang menjadi korban agresi Israel di Gaza.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan pemerintah turut mengkaji lokasi alternatif selain Pulau Galang untuk menampung rakyat Gaza yang direncanakan akan mendapatkan perawatan di Indonesia.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.