Legislator Prihatin Usulan Vasektomi Syarat Terima Bansos: Kurang Tepat

Posted on

Anggota Fraksi PDIP Selly Andriany Gantina menilai usulan untuk penerima di Jawa Barat tak tepat. Selly mengaku prihatin dan minta Pemprov Jabar untuk mengkaji kembali wacana tersebut.

“Saya justru merasa prihatin kalau misalnya penerima bansos dikait-kaitkan dengan masalah vasektomi sehingga sepertinya Pemprov Jabar harus mengkaji kembali,” kata Selly di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).

Selly mengatakan usulan tersebut harus mempertimbangkan beberapa aspek. Termasuk di dalamnya hukum agama Islam.

“Nah, hari ini kita mengetahui banyak sekali para penerima bansos yang kategorinya anaknya banyak kan bukan maunya kita, tetapi secara hukum Islam, syariat dari MUI maka perlu dikaji kembali apakah terkait dengan vasektomi ini boleh diberlakukan untuk penerima bansos?” ujar Selly.

“Nah, untuk itu saya berharap kabag kesra yang ada di Pemprov Jabar bisa melakukan koordinasi dengan MUI tingkat Provinsi Jawa Barat. Kemudian kita juga mengetahui kalau hari ini penerima bansos itu anaknya sudah banyak ya ngapain juga di vasektomi,” tambahnya.

Selly menilai jangan sampai syarat penerima bansos antardaerah tak sinkron. Selly memandang kebijakan itu tak tepat dilakukan.

“Jangan sampai dimultitafsirkan berbeda antara provinsi dan kabupaten-kota. Kalau menurut saya masih kurang tepat karena kita tidak bisa mengkriteriakan penerima bansos itu dari sisi jumlah kepala keluarga, tetapi kan kita bisa juga melihat dari kultur dan budaya yang ada di sana seperti apa,” tegasnya.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diketahui berencana memperketat syarat penerima bantuan sosial di wilayahnya. Salah satu syarat yang ditegaskan Dedi adalah kewajiban mengikuti program keluarga berencana (KB), khususnya bagi kaum laki-laki atau biasa disebut vasektomi.

“Boleh dipasang listrik, tapi harus KB dulu. Anaknya nanti ada yang beasiswa, boleh, tapi ibunya di-KB dulu. Rutilahu juga begitu, boleh menerima, tapi KB dulu,” ujar Dedi dikutip dari infoJabar, Selasa (29/4).

“Saya selalu menuntut orang yang saya bantu KB dulu. Tapi hari ini yang saya kejar, yang KB harus laki-laki,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *