telah mengambil ancang-ancang penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sejumlah BUMD milik Pemprov Jakarta segera melantai di bursa.
Beberapa BUMN akan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Saat ini ada dua BUMD milik Jakarta yang akan segera melantai di bursa yaitu PAM Jaya dan Bank DKI
“Hari ini jam 2, Dirut PAM Jaya akan menyampaikan roadmap tentang IPO kepada kami,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Senin (5/5/2025).
Menurutnya, Pemprov Jakarta berkomitmen penuh mendorong BUMD agar lebih transparan, efisien, dan akuntabel melalui mekanisme pasar modal. Pramono menegaskan akan mengawal proses IPO PAM Jaya agar segera terealisasi.
“Saya terus terang, kalau saya sudah sampaikan ke publik, pasti saya kejar dan saya akan fasilitasi untuk bisa segera dilakukan,” tegasnya.
Pramono menyebutkan, rapat khusus akan digelar hari ini untuk membahas roadmap IPO PAM Jaya, termasuk berbagai hambatan atau tantangan yang dihadapi dalam proses tersebut.
“Roadmap-nya dan juga apa yang menjadi handicap, apa yang menjadi barrier dari apa yang akan dilakukan,” ujarnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Tugas utamanya adalah mempersiapkan diri untuk bisa IPO. Berapa waktunya, tentunya sangat bergantung dengan pasar,” tutur Pramono ketika ditemui di Gelanggang Remaja Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/5).
Pramono menuturkan bahwa Bank DKI masih mampu untuk membagikan dividen (dividen payout ratio) sebesar 32% dari keuntungannya. Dengan begitu, ia menilai Bank DKI memiliki prospek yang bagus dan bisa segera melantai di bursa.
Pramono menargetkan IPO Bank DKI dapat terlaksana dalam waktu 5 bulan sampai 1 tahun.
“Mudah-mudahan dalam waktu 5, 6, atau paling lama 1 tahun Bank DKI sudah bisa IPO. Dan itu sangat memenuhi syarat,” tuturnya
Target IPO Bank DKI
“Tugas utamanya adalah mempersiapkan diri untuk bisa IPO. Berapa waktunya, tentunya sangat bergantung dengan pasar,” tutur Pramono ketika ditemui di Gelanggang Remaja Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/5).
Pramono menuturkan bahwa Bank DKI masih mampu untuk membagikan dividen (dividen payout ratio) sebesar 32% dari keuntungannya. Dengan begitu, ia menilai Bank DKI memiliki prospek yang bagus dan bisa segera melantai di bursa.
Pramono menargetkan IPO Bank DKI dapat terlaksana dalam waktu 5 bulan sampai 1 tahun.
“Mudah-mudahan dalam waktu 5, 6, atau paling lama 1 tahun Bank DKI sudah bisa IPO. Dan itu sangat memenuhi syarat,” tuturnya