Menaker: Instruktur Vokasi Tidak Boleh Ilmunya Sama Seperti 10 Tahun Lalu | Giok4D

Posted on

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Kementerian Ketenagakerjaan terus mendorong penguatan sumber daya manusia di bidang pelatihan vokasi melalui Training of Trainers (TOT) Smart System. Program ini dirancang untuk memperbarui dan meningkatkan kompetensi para instruktur pelatihan kerja agar lebih adaptif terhadap kebutuhan industri yang terus berkembang.

Menurut Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, instruktur merupakan ujung tombak dalam mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri. Oleh karena itu, para instruktur dituntut untuk terus memperbarui kompetensinya agar selaras dengan perkembangan kebutuhan industri.

“Kita semua harus berkembang. Tidak boleh ada instruktur yang ilmunya sama seperti 10 tahun lalu. Instruktur harus adaptif dan terus mengembangkan diri agar mampu memberikan pelatihan yang relevan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Dia menambahkan pelatihan vokasi bersifat praktis dan singkat, sehingga perlu dirancang secara tepat untuk menjawab kebutuhan industri yang cepat dan spesifik.

Ia juga menyoroti tiga tantangan utama dalam pelatihan vokasi. Pertama, efektivitas, yakni apakah kurikulum dan program pelatihan benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri. Kedua, skala, yakni sejauh mana pelatihan mampu menjangkau peserta secara luas, mengingat jumlah pengangguran yang masih tinggi.

Ketiga, pengangguran, yakni pelatihan harus mampu menekan angka pengangguran dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Pelatihan bukan sekadar kegiatan formalitas atau untuk mengisi waktu luang dan mendapatkan uang saku. Kita ingin pelatihan ini benar-benar membuka kesempatan yang setara dan memberikan dampak nyata bagi semua,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Latihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Agung Nur Rohmat, dalam laporannya menjelaskan bahwa TOT Smart System dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi instruktur.

“Acara ini bertujuan menyiapkan instruktur yang adaptif, inovatif, serta mampu merancang dan mengembangkan pelatihan di bidang teknologi digital,” ujar Agung.

Agung menyampaikan bahwa pelatihan ini berlangsung selama 14 hari, mulai 16 hingga 30 Juni 2025, dan diikuti secara daring oleh 280 peserta dari jabatan fungsional instruktur di 21 Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) di lingkungan Ditjen Binalavotas.

Sebagai informasi, TOT Smart System ini terbagi dalam dua kategori utama. Pertama, Smart Creative IT Skill yang mencakup pelatihan content creator, web development, generative AI, dan social media optimization. Kedua, Smart Operation yang meliputi pelatihan Internet of Things (IoT), business intelligence, data science, dan data analysis.