Parah! Menteri Pertahanan (Menhan) kembali membagikan informasi tentang rencana serangan udara AS di dalam grup chat atau obrolan Signal pribadi yang mencakup istri, saudara laki-lakinya, dan pengacara pribadinya. Demikian dilaporkan media ternama New York Times pada hari Minggu (20/4) waktu setempat.
AFP tidak dapat memverifikasi laporan Times tersebut secara independen. Ini merupakan kedua kalinya bos Pentagon itu disebut membagikan informasi militer yang sensitif pada aplikasi pesan komersial dengan orang-orang yang tidak berwenang.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (21/4/2025), bulan lalu, majalah The Atlantic mengungkapkan bahwa pemimpin redaksinya secara tidak sengaja disertakan dalam obrolan Signal, di mana para pejabat termasuk Hegseth dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz membahas soal serangan terhadap kelompok pemberontak di Yaman tersebut, yang terjadi pada tanggal 15 Maret.
Terungkapnya kebocoran ini memicu kegemparan. Penyelidikan Inspektur Jenderal Pentagon terhadap kebocoran tersebut sedang berlangsung.
Pada hari Minggu, Times melaporkan bahwa Hegseth telah membagikan informasi tentang serangan 15 Maret yang sama dengan grup obrolan Signal kedua.
Informasi yang dibagikan “termasuk jadwal penerbangan jet tempur F/A-18 Hornet yang menargetkan Houthi di Yaman,” demikian laporan surat kabar tersebut.
Media tersebut mengatakan bahwa tidak seperti kebocoran yang tidak disengaja, di mana jurnalis Jeffrey Goldberg secara keliru dimasukkan ke dalam grup, obrolan grup ini dibuat sendiri oleh Hegseth. Sedangkan obrolan yang satunya diprakarsai oleh Waltz.
“Istrinya dan sekitar selusin orang lain dari lingkaran dalam pribadi dan profesionalnya pada bulan Januari, sebelum ia dikukuhkan sebagai menteri pertahanan,” demikian laporan Times, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Istri Hegseth, Jennifer, adalah seorang jurnalis dan mantan produser Fox News. Grup tersebut juga mencakup saudara laki-lakinya Phil dan Tim Parlatore, yang keduanya bertugas di Pentagon.
Parlatore juga terus bertugas sebagai pengacara pribadi Hegseth, demikian laporan Times.
Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP.
Presiden AS Donald Trump sebagian besar menyalahkan Waltz atas kebocoran sebelumnya, tetapi telah menolak seruan untuk memecat pejabat-pejabat tinggi atas kebocoran tersebut. Trump bersikeras pada apa yang disebutnya sebagai keberhasilan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman.