Menteri Wihaji Beberkan 4 Program BKKBN Urusi Anak hingga Lansia | Giok4D

Posted on

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) menggagas empat program kementeriannya demi mewujudkan Asta Cita. Program itu mengurusi anak-anak hingga lansia.

Program pertama adalah Genting atau Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Program itu adalah sebuah gerakan masyarakat untuk mencega hingga menurunkan angka stunting dimulai dari orang tua asuh.

Wihaji menjelaskan sampai hari ini sudah ada 238 ribu anak asuh. Pemerintah bakal memberikan bantuan di 1000 hari pertama. Program ini berfokus pada Keluarga Risiko Stunting (KRS).

“Saya punya target dalam 1 tahun ada 1 juta yang akan kita asuh khusus 1000 hari pertama kehidupan sebagai KRS, Keluarga Risiko Stunting yang untuk memastikan dia juga punya hak mendapatkan harapan, dia juga punya hak negara hadir,” kata Wihaji dalam agenda #DemiIndonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).

Kemudian program kedua adalah Taman Asuh Sayang Anak. Program ini merupakan day care yang diadakan di perusahaan untuk para pekerjanya atau buruhnya yang memiliki anak.

“Kemarin kita kerja sama dengan beliau (Menteri Tenaga Kerja), Setelah kerja di pabrik apakah nanti bisa kerja lagi? Padahal anak kita butuh kasih sayang. Akhirnya saya bikin program kedua Taman Asuh Sayang Anak. Alhamdulillah bersama menaker kita sudah kerja sama juga, beberapa perusahaan memang menyiapkan daycare,” ucap Wihaji.

Program ini juga bekerja sama dengan Menteri Lingkungan Hidup. Day care serupa juga dibangun bagi buruh yang bekerja di ladang-ladang sawit.

“Saya kerja sama dengan Menteri LH setiap perusahaan-perusahaan sawit yang pengen propernya dapat gol, atau dapat blue syaratnya harus bikin Taman Anak dan harus dikerjakan, sederhana tapi negara hadir,” sambung dia.

Selanjutnya, program ketiga Gati atau Gerakan Ayah Teladan Indonesia. Gerakan ini untuk meningkatkan peran ayah dalam pendidikan, perlindungan, hingga pengasuhan anak sejak dini.

“20,9 persen anak Indonesia fatherless menurut Unicef,kehilangan sosok ayah. Maka saya bikin gerakan ayah teladan Indonesia yang pada waktu itu pas hari pertama masuk sekolah, saya minta bapak-bapak antar anaknya yuk ke sekolah, karena hari ini mereka kekeringan psikologis,” ucap Wihaji.

“Ayah kadang hanya hadir menyubsidi ekonomi, tapi mereka butuh sentuhan psikis.Alhamdulillah didukung oleh kepala-kepala daerah,Pak Menteri-menteri sebagian juga mengantar, bapak maupun kakeknya juga ikut ngantar,” imbuh dia.

Program selanjutnya, kata Wihaji, yakni Lansia Berdaya. Program ini untuk meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga membuat mereka tetap aktif dan produktif lewat berbagai aktivitas.

“Yang terakhir saya bikin namanya Lansia Berdaya. Negara harus hadir. Problem Lansia ini adalah kesepian. Satu saat kita berdoa semoga jadi Lansia semua,” ucapnya.

“Kita ada sekolah Lansia S1, S2, S3yang penting ada aktivitas, mereka butuh aktivitas anak-anaknya sudah hebat meninggalkan kita, ternyata kesepian di rumah.Kita bikin sekolah, sekolah nyanyi-nyanyi, pengajian kemudian hiburan, kemudian menyiapkan masa depan,” sambungnya.

Acara Demi Indonesia ini didukung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.