Otoritas Korea Utara (Korut) sejauh ini sudah menangkap empat pejabat terkait gagalnya peluncuran kapal perang Korut hingga membuat Pemimpin berang. Nasib keempat pejabat itu ada di tangan Kim Jong Un.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (26//5/2025), otoritas Korea Utara kembali menangkap seorang pejabat lainnya terkait kegagalan peluncuran kapal perang minggu lalu, yang merusak sebuah kapal baru Angkatan Laut seberat 5.000 ton. Ini berarti sejauh ini sudah 4 orang yang ditangkap terkait insiden tersebut.
Pyongyang mengumumkan adanya “kecelakaan serius” pada upacara peluncuran hari Rabu lalu, yang menghancurkan bagian dasar kapal perusak yang baru dibangun.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut kecelakaan itu sebagai “tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan total”.
Ri Hyong Son, wakil direktur departemen Departemen Industri Amunisi Komite Sentral Partai, dipanggil dan ditahan pada Minggu (25/5), demikian laporan kantor berita resmi Korut, KCNA.
Ia “sangat bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan serius itu”, kata KCNA dalam laporannya.
Ri adalah orang keempat yang dilaporkan ditahan terkait dengan kecelakaan itu, setelah penahanan tiga orang selama akhir pekan, termasuk kepala teknisi di galangan kapal.
“Di lokasi kecelakaan peluncuran kapal perusak, pekerjaan untuk memulihkan keseimbangan kapal perang secara menyeluruh sedang dilakukan secara aktif,” kata KCNA, seraya menambahkan bahwa pekerjaan tersebut dilakukan “sesuai jadwalnya.”
Sebelumnya, otoritas Korut, pada Kamis (22/5), menyalahkan “komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional” dalam peluncuran kapal perang yang berujung kegagalan tersebut.
yang menyaksikan langsung kegagalan peluncuran kapal perang itu menyebutnya sebagai “tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan total”.
Disebutkan oleh KCNA dalam laporannya bahwa para pakar memperkirakan akan dibutuhkan waktu “dua hari atau tiga hari untuk mengembalikan keseimbangan pada kapal perang itu, dengan memompa air laut keluar dari ruangan yang terendam”.
Sementara untuk mengembalikan posisi kapal itu, menurut KCNA, akan memakan waktu sekitar 10 hari.
KIm Jong Un Berang
“Di lokasi kecelakaan peluncuran kapal perusak, pekerjaan untuk memulihkan keseimbangan kapal perang secara menyeluruh sedang dilakukan secara aktif,” kata KCNA, seraya menambahkan bahwa pekerjaan tersebut dilakukan “sesuai jadwalnya.”
Sebelumnya, otoritas Korut, pada Kamis (22/5), menyalahkan “komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional” dalam peluncuran kapal perang yang berujung kegagalan tersebut.
yang menyaksikan langsung kegagalan peluncuran kapal perang itu menyebutnya sebagai “tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan total”.
Disebutkan oleh KCNA dalam laporannya bahwa para pakar memperkirakan akan dibutuhkan waktu “dua hari atau tiga hari untuk mengembalikan keseimbangan pada kapal perang itu, dengan memompa air laut keluar dari ruangan yang terendam”.
Sementara untuk mengembalikan posisi kapal itu, menurut KCNA, akan memakan waktu sekitar 10 hari.