Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Perdana Menteri (PM) mengatakan bahwa “kemenangan” negaranya atas dalam perang 12 hari telah membuka “peluang”, termasuk untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan kelompok dan aliansinya di .
“Banyak peluang telah terbuka sekarang setelah kemenangan ini. Pertama-tama, untuk menyelamatkan para sandera,” cetus Netanyahu saat berpidato di hadapan jajaran agen dinas keamanan Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (30/6/2025).
“Tentu saja, kami juga harus menyelesaikan masalah Gaza, untuk mengalahkan Hamas, tetapi saya memperkirakan bahwa kami akan mencapai kedua tujuan itu,” ucapnya, merujuk pada operasi militer Israel untuk menghancurkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Dalam pernyataan pada Minggu (29/6), kelompok utama yang mewakili keluarga para sandera menyambut baik apa yang disebutnya sebagai “fakta bahwa setelah 20 bulan, pemulangan para sandera akhirnya ditetapkan sebagai prioritas utama oleh Perdana Menteri”.
“Ini adalah pernyataan yang sangat penting yang harus diterjemahkan menjadi satu kesepakatan komprehensif untuk membawa kembali semua 50 sandera dan mengakhiri pertempuran di Gaza,” demikian pernyataan Forum Sandera dan Keluarga Korban Hilang.
Hamas dan militan-militan aliansinya di Jalur Gaza menculik sedikitnya 251 sandera saat melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 49 sandera diyakini masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Hamas juga diketahui masih menahan jenazah seorang tentara Israel yang tewas di Jalur Gaza tahun 2014 lalu.
Forum tersebut menyerukan agar para sandera “dibebaskan, bukan diselamatkan”.
“Satu-satunya cara untuk membebaskan mereka semua adalah melalui kesepakatan komprehensif dan mengakhiri pertempuran, tanpa operasi penyelamatan yang membahayakan para sandera dan tentara (Israel),” sebut forum tersebut dalam seruannya.
Serangan Hamas pada Oktober 2023 memicu rentetan serangan brutal dari Israel terhadap Jalur Gaza, yang disebut bertujuan untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan para sandera. Sedikitnya 56.500 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, tewas akibat rentetan serangan Tel Aviv sejauh ini.
Sementara serangan Hamas terhadap Israel, menurut data otoritas Tel Aviv, menewaskan 1.219 orang.