Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) atas dukungannya dalam mempertahankan wilayah udara Israel. Netanyahu mengatakan Trump sebagai sahabat baik Israel
Dilansir AFP, Kamis (19/6/2025), setelah berpuluh-puluh tahun bermusuhan dan perang bayangan yang berkepanjangan, pertempuran pecah pada Jumat (13/6) ketika Israel melancarkan pengeboman besar-besaran yang mendorong Iran untuk menanggapi dengan rudal dan pesawat nirawak.
“Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump, seorang sahabat baik negara Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.
“Saya berterima kasih kepadanya karena berada di pihak kita, dan saya berterima kasih kepadanya atas dukungan Amerika Serikat dalam mempertahankan wilayah udara Israel.”
Ia menambahkan bahwa Israel menyerang Iran dengan “kekuatan yang luar biasa”, sambil mengakui bahwa Israel telah menderita “kerugian yang menyakitkan” dalam perang tersebut.
“Kami menyerang rezim Ayatollah dengan kekuatan yang luar biasa,” katanya. “Kami menyerang program nuklir mereka, rudal mereka, markas militer mereka, simbol-simbol kekuatan mereka.”
Ia menambahkan: “Kami menderita banyak kerugian, kerugian yang menyakitkan. Namun, garis depan tetap solid, rakyatnya kuat, dan negara Israel lebih kuat dari sebelumnya.”
Sejak Jumat (13/6), sedikitnya 24 orang tewas di Israel dan ratusan lainnya luka-luka, menurut kantor Netanyahu. Media di Israel tunduk pada pembatasan ketat dari sensor militer terkait pelaporan serangan udara Iran.
Iran mengatakan pada Minggu (15/6) bahwa pemboman Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang sejak pertempuran, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Iran belum mengeluarkan jumlah korban terbaru sejak saat itu.