Oriental Circus Indonesia (OCI) membantah adanya dugaan mantan pemain sirkus. Pihak OCI menyatakan akan menyelesaikan dugaan eksploitasi secara kekeluargaan.
“Jadi menurut Pak Jansen ya, apapun yang terjadi beliau tetap mengutamakan penyelesaian kekeluargaan karena mereka seperti adik-adiknya itu, itu kan (yang) angkat dulu almarhum bapaknya, Pak Hadi,” kata kuasa hukum OCI Ricardo Kumontas kepada wartawan di Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).
Ricardo mengatakan jalur hukum jadi pilihan terakhir pihak OCI dalam penyelesaian masalah ini. Ricardo menyampaikan pendiri OCI Jansen Manansang sedih dengan cerita yang muncul di publik terkait dugaan eksploitasi mantan pemain sirkus.
“Jadi sebenarnya tindakan hukum itu pilihan terakhir buat beliau. Makanya beliau tuh sebenarnya terpukul sekali ya sama cerita-cerita yang muncul di medsos ya, sedih sekali gituloh,” jelasnya.
“Makanya tadi di Komisi III agak emosional mau keluarin unek-uneknya gitu. Jadi ya sebenarnya dari pihak kami nggak terlalu ini, saya juga bingung dari pihak Pak Jansen dan keluarganya itu baik-baik aja gitu,” jelasnya.
Ricardo membantah adanya penelantaran mantan pemain sirkus. Menurutnya, pihak OCI bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang menimpa mantan pemain sirkusnya.
“Untuk masalah Ida yang dikatakan di podcast bahwa dia setelah kecelakaan tidak diurus, dia terlantarkan. Saya ada, tadi sudah saya jelaskan, sudah dijelaskan oleh Pak Jansen sendiri di Komisi III,” jelasnya.
“Mungkin kalian mau lihat bukti-bukti tiket pesawat kelas 1 Garuda Ibu Ida langsung diterbangkan dari lokasi kejadian Lampung langsung menuju Jakarta, dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Sumber Waras,” tambahnya.
Komisi III DPR sebelumnya menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan pihak Oriental Circus Indonesia dan Taman Safari terkait dugaan eksploitasi sirkus yang terjadi. Komisi III DPR meminta kedua belah pihak duduk bersama untuk menyelesaikan kasus ini.
“Saya minta tadi kalau bapak (pihak Taman Safari) dirugikan dengan situasi ini, di sini (pihak OCI) juga merasa dirugikan dengan kondisi yang berbeda, makanya duduk sama-sama, Pak,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dalam rapat tersebut di ruang Komisi III DPR, Jakarta, Senin (21/4).
