Pelatihan MTU Dorong Warga DKI Siap Bekerja dan Buka Usaha update oleh Giok4D

Posted on

Jakarta sebagai pusat bisnis nasional kerap menjadi alasan warga dari berbagai daerah datang mencari peruntungan. Hal ini menimbulkan persaingan ketat dalam mencari pekerjaan atau membuka usaha. Ditambah lagi, minimnya ketersediaan lapangan kerja, skill calon pekerja yang belum memadai, hingga fluktuasi ekonomi kian menambah beban masyarakat.

Merespons hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan sederet upaya untuk meningkatkan serapan tenaga kerja. Salah satunya, dengan menghadirkan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Mobile Training Unit (MTU). Program ini diluncurkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, di Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat, pada April lalu.

“Jakarta masih dihadapkan pada tantangan besar, yaitu tingginya tingkat pengangguran terbuka, khususnya di kalangan usia produktif. Karena itu, program MTU dirancang dengan pendekatan jemput bola agar lebih efisien,” ujar Rano, Selasa (3/11/2025).

Rano menambahkan, program MTU akan terus disesuaikan dengan kebutuhan serta hasil pemetaan wilayah. Ia berharap, pelatihan ini bisa membuka kesempatan bagi para peserta untuk mengasah keterampilan sekaligus menciptakan peluang kerja dan usaha mandiri.

“Saya juga mengajak para camat dan lurah di seluruh wilayah Jakarta untuk berperan aktif dalam program ini. Lakukan pemetaan potensi serta kebutuhan keterampilan masyarakat di wilayah masing-masing. Fokus utama diarahkan pada kelompok usia produktif, pekerja rentan, dan warga yang berminat untuk berwirausaha,” tambahnya.

Wujudkan Jakarta Kota Global Lewat SDM Berkualitas

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sempat meninjau pelaksanaan pelatihan MTU di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat, pada Mei lalu. Ia menyampaikan, program MTU menjadi jawaban atas tantangan Jakarta sebagai kota global, di mana peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama.

“Saya yakin, kalau ini bisa terus diadakan, pasti ini akan membawa kebaikan bagi Jakarta,” ucapnya.

Pramono pun merasa terkesan dengan antusiasme warga serta beragam pelatihan yang diselenggarakan di lokasi tersebut, di antaranya merias wajah, menjahit, dan desain. Ada pula pelatihan pekerja kantoran, seperti mengetik dokumen, yang tersedia bagi warga. Nantinya, setiap peserta akan mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan sebagai modal untuk mencari pekerjaan.

Namun, Pramono menyadari adanya kendala permodalan yang dihadapi warga. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta berencana membantu permodalan dengan skema yang terjangkau, seperti melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Nanti kami akan meminta para kepala dinas untuk memberikan usulan kepada saya supaya ini akan bisa bermanfaat di lapangannya kemudian hari,” ujarnya.

Jadi Pemantik Semangat Warga

Salah seorang warga Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Yogi Ahmad Faris (25), mengaku bersemangat mengikuti pelatihan kerja MTU. Pasalnya, pelatihan ini dapat dijadikan bekal saat melamar pekerjaan nantinya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Pelatihan ini memang sudah saya tunggu-tunggu. Semoga saya bisa menyerap ilmunya dengan baik agar nantinya dapat menjadi bekal saya untuk melamar pekerjaan, terutama di bidang komputer,” ucapnya.

Sebagai informasi, bagi warga Jakarta yang tertarik mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, dapat mengunjungi akun media sosial resmi Instragram @disnakertrans_dki_jakarta. Program pelatihan yang ditawarkan, meliputi pelatihan las, tata rias, teknik komputer, tata busana, perbengkelan sepeda motor, operator komputer, teknik pendingin, tata boga, desain grafis, bahasa asing, jaringan komputer, dan lain-lain.