Upaya memulihkan layanan kelistrikan di Aceh pascabencana banjir bandang dan longsor terus dikebut melalui kolaborasi lintas sektor. Pemerintah pusat, Pemprov Aceh, TNI, Polri, dan PLN bergerak bersama memastikan penanganan darurat berjalan cepat agar masyarakat terdampak kembali mendapatkan pasokan listrik.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa distribusi logistik kini menjadi prioritas utama mengingat banyak wilayah masih terisolasi.
“Prioritas utama pemerintah saat ini adalah pendorongan logistik bagi masyarakat, mulai dari bahan makanan, kebutuhan pribadi seperti pakaian, hingga obat-obatan. Seluruh bantuan akan didistribusikan menggunakan alutsista TNI ke titik-titik terdampak,” ujar Sjafrie, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).
Selain logistik, Sjafrie menekankan bahwa percepatan pemulihan listrik merupakan kebutuhan mendesak. Ia mengapresiasi langkah cepat PLN yang sudah bergerak di lapangan.
“Langkah pertama adalah memperkuat mobilitas udara. Semua logistik kita konsentrasikan. Listrik harus segera hidup dalam waktu singkat. Kita akan tambah kekuatan helikopter. Evakuasi darat dan udara harus dipercepat,” tambahnya.
Dukungan pemerintah juga datang dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Ia mengirim tim khusus ke wilayah terdampak untuk mempercepat stabilisasi layanan publik, termasuk kelistrikan.
“Kebutuhan listrik ini sangat krusial. Kami bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan PLN terus mempercepat pemulihan untuk memastikan masyarakat terdampak dapat segera menikmati layanan listrik,” ucap Tito.
Sejalan dengan arahan pemerintah, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan seluruh sumber daya PLN dari berbagai wilayah telah dikerahkan untuk pemulihan jaringan listrik di Aceh.
“Kami mendapat arahan dari Bapak Presiden bahwa seluruh kekuatan PLN harus dikerahkan untuk membantu pemulihan bencana, baik banjir bandang maupun tanah longsor yang terjadi di Aceh. Untuk itu, sesuai arahan Bapak Presiden, kami semua berkolaborasi,” ujar Darmawan.
PLN bekerja bersama Pemprov Aceh, Kodam Iskandar Muda, Lanud Sultan Iskandar Muda, Polda Aceh, serta BPBD. Salah satu langkah penting adalah pengiriman tower emergency dari Jakarta ke Banda Aceh menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Pengiriman tambahan melalui darat dan laut juga dibantu TNI AD dan Polri.
Darmawan mengapresiasi peran seluruh pihak yang membantu membuka akses dan menjaga kelancaran komunikasi di tengah kondisi jaringan yang terputus.
“Kami harus menggunakan helikopter untuk membawa material ke lokasi. Ada helipad yang perlu dibuka, dan di sana pasukan dari TNI dan Kepolisian ikut membantu. Kekompakan ini menjadi kekuatan besar dalam percepatan pemulihan,” kata Darmawan.
Selain perbaikan infrastruktur, dukungan kemanusiaan juga digerakkan. Posko, dapur umum, hingga fasilitas bantuan lain dibangun bersama.
“Seluruh komponen kekuatan Indonesia bergerak bersama. Dengan semangat perjuangan dari tim PLN, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, serta masyarakat, kami merasakan kekompakan luar biasa. Semoga Allah SWT memudahkan segala ikhtiar ini, sehingga Aceh dapat segera pulih,” pungkas Darmawan.
