Wakil Ketua Komisi VI DPR RI turun ke Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat () untuk menyerap aspirasi daerah sekaligus memastikan kebutuhan penanganan pascabanjir bandang. Andre berperan sebagai penghubung utama antara pemerintah daerah dan kementerian teknis agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi berjalan cepat, terarah, dan tepat sasaran.
Dalam pertemuan koordinasi di Kantor Bupati Pesisir Selatan, Selasa (16/12/2025), Hendrajoni secara resmi menyampaikan permohonan dukungan anggaran penanggulangan bencana melalui Andre. Dia berharap dukungan APBN dapat segera direalisasikan.
Andre menegaskan komitmennya untuk mengawal seluruh usulan agar pemulihan ekonomi dan infrastruktur Pessel berjalan optimal, sekaligus memastikan sinkronisasi data dan program pusat-daerah berjalan rapi.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Dia mengatakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto berkomitmen membangun Sumbar, termasuk Pesisir Selatan. Ia menyebutkan, dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) saja, pemerintah menyiapkan alokasi sekitar Rp 13,5 triliun untuk infrastruktur yang meliputi perbaikan jalan dan jembatan, normalisasi sungai dan irigasi, layanan air minum dan sanitasi, pemulihan fasilitas publik, serta dukungan hunian dan pertanian warga.
Salah satu fokus krusial adalah jalur alternatif Alahan Panjang-Pasar Baru yang menjadi urat nadi ekonomi baru Sumatera Barat. Pemerintah pusat telah menyetujui intervensi APBN Rp 49 miliar untuk penyelesaian ruas lama, ditambah sekitar Rp 70 miliar guna memperbaiki titik-titik kerusakan. Jalur ini diharapkan memperlancar distribusi hasil bumi dan memangkas waktu tempuh Pessel-Solok tanpa harus memutar lewat Padang atau Sitinjau Lauik.
Andre juga mengingatkan tenggat administrasi agar seluruh usulan teknis kabupaten dan provinsi tuntas paling lambat 17 Desember 2025 agar segera masuk ke sistem R3P (Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana).
“Negara hadir. APBN siap, dan pemerintah pusat sanggup membangun kembali Pesisir Selatan,” tegas Andre.
Sebelum rapat koordinasi dan penyerahan 5.000 paket sembako, Andre meninjau langsung lokasi terdampak parah, yakni Kampung Lubuk Gambir, Kenagarian Kapencong Lubuk Gambir (Kapelgam), Kecamatan Bayang. Di lokasi ini, Surau Wali Yakub tampak rusak berat, alur sungai melebar, serta sejumlah rumah dan fasilitas ekonomi warga hancur. Andre juga meninjau jalan Bayang-Alahan Panjang yang terputus di Nagari Koto Ranah, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, sebagai akses vital yang terdampak banjir bandang.
Pemerintah Kabupaten mengajukan kebutuhan anggaran sebesar Rp 733,6 miliar untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Nilai ini meningkat signifikan dari rencana awal Rp 14 miliar setelah dilakukan pemetaan kebutuhan riil di lapangan.
Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi menjelaskan, penguatan usulan tersebut merupakan arahan langsung bupati agar seluruh sektor terdampak tertangani secara menyeluruh. Rincian prioritas anggaran meliputi jaringan sumber air/sungai sekitar Rp 400 miliar, irigasi lebih dari Rp 158 miliar, drainase Kota Painan Rp 39,86 miliar, serta jalan dan jembatan Rp 57,133 miliar.
“Selanjutnya pembangunan pedesaan/PDAM Rp 52,66 miliar, fasilitas umum Rp 3,391 miliar, fasilitas kesehatan Rp 13,04 miliar, prasarana pendidikan Rp 4,8 miliar, serta perumahan rakyat-hunian tetap (huntap) Rp 2,6 miliar dan hunian sementara (huntara) Rp 1,14 miliar,” ujar Risnaldi.
Dia juga mengapresiasi sejumlah proyek strategis yang telah berjalan berkat dukungan Andre di Komisi VI DPR RI, antara lain Jembatan Labuhan Tarusan, Pelabuhan Panasahan, Pasar Painan, serta ICT Lunang Silaut yang progresnya telah mencapai 50 persen.
“Terima kasih, Pak Andre, yang sejak awal konsisten membantu Pessel pascabencana,” katanya.
Bencana ini berdampak pada 12 dari 15 kecamatan dengan total warga terpapar sekitar 42 ribu jiwa. Meski kerusakan infrastruktur tergolong masif, korban jiwa berhasil ditekan menjadi dua orang berkat evakuasi dini yang disiplin oleh BPBD dan pemerintah daerah.
“Prioritas sejak awal adalah evakuasi. Sekitar 75 KK yang rumahnya tersapu banjir berhasil selamat karena sudah diminta mengungsi tepat waktu,” tambah Risnaldi.
Rapat dihadiri jajaran teknis strategis dari provinsi dan pusat, di antaranya Kepala Dinas BMCKTR Provinsi Sumbar Amriprados, Kepala BPJN Sumbar Elsa Putra Friandi, Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Maria Doeni Isa, serta perwakilan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Padang, Febri, bersama para kepala satuan kerja terkait. Kehadiran mereka menegaskan kesiapan teknis untuk menindaklanjuti aspirasi daerah.







