Seorang disergap Tim Satgars NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri di Bireun, Aceh. Tersangka bernama Mustafa (36) adalah .
“Tersangka ini pekerjaannya petani, asal Batee Timoh, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireun,” ujar Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso kepada wartawan, Senin (14/4/2025).
Eko mengatakan tersangka menerima perintah dari seseorang berinisial R. Saat ini R masih dalam perburuan tim penyidik Dittipidnarkoba Bareskrim Polri.
Belum diketahui akan dikirim ke mana sabu 192 kilogram tersebut. Sebab, kurir masih menunggu perintah dari atasannya.
“Arah kirim masih menunggu instruksi atasnya, jajaran diskresi amankan dulu khawatir lepas dan hilang lebih risiko,” imbuhnya.
Kurir tersebut . Namun, upah tersebut akan diterimanya apabila barang tersebut sampai ke tempat tujuan.
“Belum terima upah, dia dijanjikan nanti setelah beres tugasnya,” sambungnya.
Penyelundupan sabu tersebut berawal pada April 2025, Tim Satgas NIC mendapatkan informasi adanya pengiriman sabu ke Aceh melalui perairan Selat Malaka. Selanjutnya, pada Minggu (6/4) diperoleh informasi bahwa jaringan tersebut sudah berangkat untuk menjemput sabu dengan menggunakan sebuah boat.
Selanjutnya, tim dibagi dua yakni tum laut yang melibatkan kapal Bea Cukai untuk melakukan patroli dan tim darat yang langsung menuju ke pantai untuk melakukan profiling terhadap jaringan.
Selanjutnya, pada Selasa (8/4) sekitar pukul 02.20 WIB, didapat informasi bahwa kapal sudah mendarat dan paket narkoba sudah diserahkan kepada penerima darat.
Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti tim darat dengan melakukan penyisiran di wilayah pantai yang dicurigai di sekitar Pandrah Bireun. Saat itulah tim menemukan mobil yang diduga target membawa narkotika jenis sabu dan melakukan pengejaran.
Mobil tersebut kemudian melawan arah hingga mengalami tabrakan dengan satu unit truk. Untungnya, pelaku selamat dan berhasil diamankan berikut barang buktinya.
Saat ini pelaku diamankan di Bareskrim Polri dalam rangka pengembangan lebih lanjut.
“Pelaku ditahan di Bareskrim,” pungkas Eko.