Sebanyak tiga jenazah korban kebakaran di gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), berhasil diidentifikasi. Dari pemeriksaan, penyebab kematian para korban diduga karena menghirup gas karbon dioksida.
“Kemungkinan karena kita hanya melaksanakan pemeriksaan luar, kemungkinan karena menghirup gas karbon dioksida, CO2,” ujar Karumkit RS Polri Brigjen Prima Heru kepada wartawan, Selasa (9/12/2025).
Prima mengatakan dua jenazah yang berhasil diidentifikasi atas nama Rufaidha dan Novia dipulangkan malam ini. Hingga saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 jenazah.
“Malam ini kita serahkan dua dulu karena satu keluarga belum datang, yaitu dari keluarga korban Rufaidha sama Novia kita serahkan malam ini,” ujarnya.
Berikut data tiga orang jenazah yang berhasil terindentifikasi:
1. Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun, terindentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis dan properti
2. Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun, terindentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti
3. Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun, terindentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis dan properti
Sebagaimana diketahui, kebakaran dilaporkan warga kepada petugas damkar pada pukul 12.43 WIB. Total korban tewas dari kejadian kebakaran ini berjumlah 22 orang, terdiri atas 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.
Sumber Api dari Baterai
Petugas pemadam kebakaran (damkar) menduga kebakaran di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, berawal dari baterai litium. Kebakaran ini menyebabkan 22 orang tewas.
“Masih dalam penyelidikan. Karena jenisnya baterai litium, di bawah, mungkin perlu evaluasi kembali,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, di Jakarta Pusat, Selasa (9/12).
Bayu mengatakan api sudah dicoba dipadamkan oleh karyawan dengan menggunakan lima alat pemadam api ringan (APAR). Namun upaya tersebut tidak berhasil dan asap semakin tebal.
“Informasi yang kami terima, sudah berupaya dipadamkan dengan APAR. Itu sekitar lima unit APAR berupaya untuk memadamkan,” jelas Bayu.
Sumber Api dari Baterai
Petugas pemadam kebakaran (damkar) menduga kebakaran di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, berawal dari baterai litium. Kebakaran ini menyebabkan 22 orang tewas.
“Masih dalam penyelidikan. Karena jenisnya baterai litium, di bawah, mungkin perlu evaluasi kembali,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, di Jakarta Pusat, Selasa (9/12).
Bayu mengatakan api sudah dicoba dipadamkan oleh karyawan dengan menggunakan lima alat pemadam api ringan (APAR). Namun upaya tersebut tidak berhasil dan asap semakin tebal.
“Informasi yang kami terima, sudah berupaya dipadamkan dengan APAR. Itu sekitar lima unit APAR berupaya untuk memadamkan,” jelas Bayu.
