Presiden China, Xi Jinping, bertemu dengan Raja Malaysia, Sultan Ibrahim ibni Iskandar pada Rabu (15/04) dalam rangka tur Asia Tenggara setelah penerapan tarif besar-besaran oleh pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Kemudian, sorenya, Xi mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam sebuah jamuan makan malam kenegaraan di ibu kota administrasi Putrajaya, di luar Kuala Lumpur.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan bahwa kedua pemimpin tersebut akan menandatangani berbagai perjanjian bilateral.
Pada Senin (14704) lalu, Presiden China, Xi Jinping sudah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam dan Presiden Vietnam Luong Cuong.
China dan Vietnam menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dalam rantai pasokan dan proyek kereta api bersama. Xi juga berjanji memberikan akses yang lebih luas bagi ekspor pertanian Vietnam ke negeri tirai bambu itu.
“Sebagai penerima manfaat dari globalisasi ekonomi, baik China maupun Vietnam harus memperkuat tekad strategis, bersama-sama menentang tindakan pemaksaan sepihak, mendukung sistem perdagangan bebas global, dan menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan global,” ujar Xi, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump merespons pertemuan China dan Vietnam sebagai upaya “untuk mencari cara bagaimana mereka bisa mengalahkan Amerika Serikat.”
Di Malaysia, Xi membahas perjanjian perdagangan bebas antara China dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Vietnam dan Kamboja adalah anggota, dan Malaysia adalah ketua ASEAN tahun ini.
Oh Ei Sun, dari pusat riset Pacific Research Center of Malaysia, mengatakan kepada Associated Press bahwa tur Asia Tenggara Xi ini bagaikan “sekelompok teman yang berkumpul untuk mencari kehangatan di tengah cuaca yang panas”.
Namun, klaim teritorial China di Laut China Selatan menjadi masalah dengan Vietnam dan Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia Ibrahim pada September tahun lalu menyatakan, Malaysia tidak akan tunduk pada tuntutan China untuk menghentikan eksplorasi minyak dan gas di Laut China Selatan yang kaya minyak.
Perjalanan Presiden China Xi Jinping ke Vietnam, Kamboja dan Malaysia ini merupakan tur luar negerinya yang pertama tahun ini. Namun orang nomor satu di China itu tidak dijadwalkan mampir ke Indonesia.
Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
Editor: Agus Setiawan