Para dokter dan pekerja kemanusiaan di jatuh pingsan saat bertugas karena kelaparan dan kelelahan. Sejumlah staf Badan (PBB) untuk Pengungsi Palestina atau juga dilaporkan mengalami situasi serupa saat krisis kemanusiaan menyelimuti wilayah tersebut akibat perang.
Hal tersebut, seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Selasa (22/7/2025), diungkapkan oleh Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, dalam pernyataan yang dibagikan oleh juru bicaranya dalam konferensi pers terbaru di Jenewa, Swiss.
“Para pengurus, termasuk rekan-rekan UNRWA di Gaza, juga membutuhkan perawatan saat ini, para dokter, perawat, jurnalis, dan pekerja kemanusiaan, termasuk juga staf UNRWA, mengalami kelaparan,” tutur Lazzarini dalam pernyataannya.
“Banyak dari mereka yang pingsan karena kelaparan dan kelelahan saat menjalankan tugas-tugas mereka,” sebutnya.
Lazzarini menggambarkan situasi di Jalur Gaza saat ini sebagai “neraka di Bumi”, dan menyebut bahwa tidak ada tempat yang aman.
UNRWA memperkirakan sedikitnya 1.000 orang yang kelaparan di Jalur Gaza dilaporkan telah tewas saat mencari bantuan makanan sejak akhir Mei.
Setelah perundingan untuk memperpanjang gencatan senjata selama enam pekan gagal, Israel memberlakukan blokade sepenuhnya terhadap Jalur Gaza pada 2 Maret lalu, tanpa mengizinkan pasokan apa pun masuk hingga truk-truk bantuan kemanusiaan diizinkan masuk sedikit demi sedikit pada akhir Mei.
UNRWA, pada Senin (21/7), mengatakan bahwa kekurangan pangan di Jalur Gaza telah menyebabkan harga pangan naik hingga 40 kali lipat, sementara bantuan yang disimpan di gudang-gudang badan PBB yang ada di luar Gaza bisa memberi makan “seluruh penduduk selama lebih dari tiga bulan”.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza yang dianggap kredibel oleh PBB, nyaris 59.000 orang tewas di daerah kantong Palestina tersebut sejak perang berkecamuk pada Oktober 2023.
Setelah perundingan untuk memperpanjang gencatan senjata selama enam pekan gagal, Israel memberlakukan blokade sepenuhnya terhadap Jalur Gaza pada 2 Maret lalu, tanpa mengizinkan pasokan apa pun masuk hingga truk-truk bantuan kemanusiaan diizinkan masuk sedikit demi sedikit pada akhir Mei.
UNRWA, pada Senin (21/7), mengatakan bahwa kekurangan pangan di Jalur Gaza telah menyebabkan harga pangan naik hingga 40 kali lipat, sementara bantuan yang disimpan di gudang-gudang badan PBB yang ada di luar Gaza bisa memberi makan “seluruh penduduk selama lebih dari tiga bulan”.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza yang dianggap kredibel oleh PBB, nyaris 59.000 orang tewas di daerah kantong Palestina tersebut sejak perang berkecamuk pada Oktober 2023.