Seorang siswi sekolah dasar (SD) di Lombok menjadi korban prostitusi open booking online (BO). Perempuan berusia 14 tahun itu dijual oleh kakak kandungnya kepada lelaki hidung belang hingga kini melahirkan bayi prematur.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mataram, Lalu Syamsul Adnan, mengungkapkan bayi yang dilahirkan siswi SD itu masih dalam penanganan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nusa Tenggara Barat (NTB). Bayi mungil itu hanya memiliki berat 1,7 kilogram (kg) setelah dilahirkan.
“(Posisi bayi) masih di NICU,” kata Syamsul, dilansir infoBali, Rabu (14/5/2025).
Dinsos Mataram, Syamsul menyebut, akan memberikan bantuan kedaruratan kepada ibu dan bayi malang itu. Syamsul segera berkoordinasi dengan Dinsos NTB untuk memfasilitasi layanan trauma center karena korban saat ini dalam kondisi stres berat.
Lalu, identitas pemesan akhirnya terungkap. Nama om-om pemesan siswi SD itu didapatkan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, yakni pria berinisial Om A.
“LPA Mataram akhirnya menemukan (nama om-om itu) melalui investigasi panjang dan akhirnya ketemulah oknum si Om A,” kata Ketua LPA Mataram, Joko Jumadi, saat dihubungi infoBali, Selasa (10/6).
Joko menuturkan, sebelum akhirnya menemukan satu nama, LPA Mataram melakukan investigasi ke sejumlah hotel berbintang hingga melati selama satu bulan lebih. Menurut Joko, pencarian identitas om-om pemesan siswi SD itu melalui proses yang panjang.
“Kami cari hotel mana saja yang dipakai (pelaku). Setelah ketahuan hotel yang dipakai, akhirnya korban (siswi SD) tahu dan masih ingat muka (om-om itu). Setelah kami ajak keliling ke hotel-hotel di Mataram, akhirnya (korban) masih ingat satu dua hotel (tempat kejadian). Satu hotel bintang empat dan satu hotel atau homestay seperti kasus Agus (difabel) itu,” bebernya.
Pengusaha tersebut, jelas Joko, sudah berulang kali memesan siswi SD yang belum genap berusia 14 tahun itu di hotel-hotel berbeda. “Kalau tidak salah, dia empat kali dipesan sama si pengusaha dan akhirnya hamil,” jelas Joko.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Baca selengkapnya di dan di .
Simak juga Video ‘Korban Dugaan Pelecehan Seksual di UP Ngaku Diintimidasi-Dimutasi’: