masih terus melakukan pendalaman terkait aksi pembakaran terhadap sejumlah fasilitas PT SSL di Kabupaten Siak. Dari total 13 tersangka yang diamankan, polisi mengungkap adanya keterlibatan seorang remaja.
“Terjadi kasus pembakaran, penjarahan, dan perusakan yang terjadi di PT SSL, dari tigabelas yang saya lakukan penangkapan tokoh-tokohnya, satu adalah anak usia 15 tahun,” kata Dirkrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan dalam Podcast ‘Ngopi Yuk’ Bidhumas Polda Riau, Jumat (20/6/2025).
Asep mengungkapkan peran pelaku anak dalam kericuhan di PT SSL yang terjadi pada 11 Juni lalu itu. Pelaku anak tersebut disebut-sebut adalah orang yang pertama kali turun dan mengoperasikan alat berat lalu menghancurkan .
“Dia perannya merusak, menghancurkan mobil dengan ekskavator. Dia ini yang pertama naik ke alat berat punya vendor PT, lalu dihancurin pohon-pohon, mobil itu dibalikin pakai ekskavator,” jelas Asep saat dihubungi terpisah.
Asep mengatakan khusus pelaku anak tersebut ditangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Polisi menerapkan diversi terhadap pelaku anak tersebut.
“Itu anak umur 15 tahun tapi sudah kita diversi, karena kan aturan undang-undang kalau anak. Kita diversi, para pemangku kepentingan kita undang,” imbuhnya.
Sementara itu, Asep mengatakan pihaknya saat ini telah mengamankan 13 orang termasuk pelaku anak dalam kasus tersebut. Selain pelaku anak, 12 lainnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Riau.
Sejumlah fasilitas milik PT SSL di Desa Tumang, Kabupaten Siak, Riau, . Polisi mengungkap kericuhan tersebut dipicu konflik lahan konsesi.
“Ini kasusnya sudah lama, antara masyarakat yang menduduki lahan konsesi dengan PT SSL selaku pemegang IUP HTI,” kata Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (14/6).
“PT SSL mereka merasa memiliki IUP HTI tidak senang karena lahan mereka ditanami sawit (oleh masyarakat),” sambungnya.
Kericuhan terjadi di PT SSL, Desa Tumang, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, pada Rabu (11/6) lalu. Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Humas Polres Siak, aksi anarkis ini diduga dipicu karena ketidakhadiran perwakilan perusahaan dalam mediasi lanjutan yang sedianya dijadwalkan pada pagi hari.
Massa dilaporkan melakukan perusakan hingga aksi pembakaran. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam aksi anarkisme tersebut.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Saat ini situasi dinyatakan kondusif. Namun, sejumlah aparat kepolisian masih melakukan penjagaan di PT SSL untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan.