Warga Serang, Banten, bernama Fahrul Abdilah (29) tewas dikeroyok oleh dua anggota TNI dan dua warga sipil inisial MS (24) dan JH (24). Polisi menduga insiden ini terjadi berawal dari kesalahpahaman.
“Diduga karena kesalahpahaman,” kata Kasat Reskrim Polresta Serang Kota Kompol Salahuddin, kepada wartawan, Sabtu (19/4/2025).
Salahuddin mengatakan saat itu korban mencoba melerai pertengkaran akibat kesalahpahaman pengendara dengan mobil yang ditumpangi para pelaku. Imbas melerai pertengkaran itu, korban Fahrul malah menjadi sasaran pengeroyokan.
“Korban coba melerai pertengkaran justru jadi sasaran kekerasan,” ucapnya.
Namun polisi masih akan terus mendalami motif para pelaku tersebut. Keempat pelaku ini melakukan penganiayaan di bagian tubuh dan kepala korban hingga terluka parah.
“Korban terluka parah dan tergeletak di jalan,” ujarnya.
Melihat korban yang tak berdaya, teman-teman korban lantas membawanya ke rumah sakit. Kemudian korban dinyatakan meninggal dunia beberapa hari kemudian.
“Jenazah dimakamkan di kampung halaman orang tua korban di Kampung Sajira, Kabupaten Lebak,” imbuhnya.
Pengeroyokan ini terjadi pada Selasa (15/4) pukul 02.30 WIB. Lokasi kejadian persis di depan kantor salah satu bank di Jalan Ahmad Yani. Setelah koma beberapa hari, korban meninggal pada Jumat (18/4) pada pukul 07.00 WIB.
Komandan Korem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Andrian Susanto, membenarkan ada anggotanya yang melakukan penganiayaan. Saat ini sudah ditangani secara internal.
“Ya, saat ini sudah kita tangani bersama dengan pihak Polres, karena ada keterlibatan anggota TNI dari Korem maupun dari anggota masyarakat,” kata Brigjen Andrian kepada infocom di Petir, Kabupaten Serang.
Andrian menjelaskan, secara prosedural, anggota TNI yang terlibat ditangani oleh Denpom. Sedangkan pelaku dari sipil ditangani oleh Polres.
“Dua, (dari) Korem, betul,” ujarnya.