Polisi terus mengusut secara menyeluruh kasus yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakarta). Polisi menyatakan akan mengutamakan hak-hak anak dalam proses pengusutan kasus.
“Kami selalu mengedepankan terhadap pemulihan kesehatan dan kondisi psikologis para korban untuk menjamin proses penyelidikan dan penyidikan ini berjalan lebih mengedepankan pada hak-hak anak,” kata Dirreskrimum , Kombes Iman Imannudin, dalam jumpa pers, Selasa (11/11/2025).
Dia mengatakan proses penyelidikan dan penyidikan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih berjalan. Penyidik telah meminta keterangan dari 20 orang saksi terkait peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat (7/11) siang.
Siswa pelaku peledakan telah ditetapkan sebagai anak berkonflik hukum (ABH). Namun, siswa tersebut masih dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim).
Kepolisian akan menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia () untuk memastikan proses hukum yang berjalan tetap memenuhi hak-hak anak.
“Sebagaimana kita ketahui, baik itu korban maupun ABH ini adalah semuanya berkaitan dengan hak anak-anak, maka kami sama-sama dengan KPAI untuk menjamin proses penegakan hukum ini benar-benar memastikan hak anak tersebut,” katanya.
Siswa yang telah ditetapkan sebagai ABH ini dikenakan Pasal 80 ayat 2 juncto 76 C UU Perlindungan Anak, maupun Pasal 355 KUHP dan Pasal 187 KUHP, serta Pasal 1 ayat 1 UU Darurat RI.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, mengatakan total ada 96 orang korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. Sebanyak 3 orang di antaranya mengalami luka berat.
“Total korban akibat peristiwa tersebut tercatat sebanyak 96 orang dengan rincian 67 orang luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 orang luka berat,” kata Irjen Asep.
Para korban dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan yaitu RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi, RS Pertamnina, Balai Kesehatan Lantamal, Puskesmas Kelapa Gading, dan RS Polri Kelapa Gading.
Berdasarkan data per hari ini pukul 12.30 WIB, ada 68 orang korban telah diperbolehkan pulang. Mereka sebelumnya dirawat di RS Pertamina, Balai Kesehatan Lantamal, dan Puskesmas Kelapa Gading.
“Sedangkan 28 orang lainnya masih menjalani perawatan dengan rincian 13 orang di RS Islam, 1 orang di RS Polri, dan 14 orang di RS Yarsi,” katanya.
96 Orang Jadi Korban Ledakan
Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, mengatakan total ada 96 orang korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. Sebanyak 3 orang di antaranya mengalami luka berat.
“Total korban akibat peristiwa tersebut tercatat sebanyak 96 orang dengan rincian 67 orang luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 orang luka berat,” kata Irjen Asep.
Para korban dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan yaitu RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi, RS Pertamnina, Balai Kesehatan Lantamal, Puskesmas Kelapa Gading, dan RS Polri Kelapa Gading.
Berdasarkan data per hari ini pukul 12.30 WIB, ada 68 orang korban telah diperbolehkan pulang. Mereka sebelumnya dirawat di RS Pertamina, Balai Kesehatan Lantamal, dan Puskesmas Kelapa Gading.
“Sedangkan 28 orang lainnya masih menjalani perawatan dengan rincian 13 orang di RS Islam, 1 orang di RS Polri, dan 14 orang di RS Yarsi,” katanya.
