sukses memanen jagung dan menghasilkan 5 ton jagung pipil. Panen jagung ini diharapkan mendukung program nasional dalam ketahanan pangan dan swasembada pangan.
Sebanyak 5 ton jagung tersebut dipanen dari lahan seluas 1,5 hektare di Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, pada Rabu (27/8). Panen jagung terlaksana dengan sukses berkat kolaborasi Polres Inhu bersama kelompok petani dan PT Talang Jerinjing Sawit (TJS) selaku penyedia lahan.
“Panen ini bukan hanya soal hasil pertanian, tetapi juga simbol keberhasilan program ketahanan pangan yang digagas pemerintah,” ujar Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar, Kamis (28/8/2025).
Kegiatan panen raya ini sekaligus merupakan bukti nyata kolaborasi dan sinergi antara aparat, perusahaan, dan masyarakat mampu memberikan manfaat bersama.
“Polri hanya berperan sebagai pendorong, bagaimana pihak perusahaan dan masyarakat bisa bersatu untuk mensejahterakan warga,” imbuh Fahrian.
Kelompok tani bersama polisi, Bulog, BPS, Dinas Pertanian, TNI, Camat, dan PT TJS bersuka cita memanen jagung. Hasil panen nantinya akan diberikan kepada kelompok tani.
“Panen ini adalah hasil kerja sama yang kita mulai sejak Mei lalu. Terima kasih kami ucapkan karena sudah dilibatkan dalam program besar ketahanan pangan yang menjadi arahan Presiden. Semoga kerja sama ini berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain melihat langsung proses panen, Kapolres juga menyinggung sisi unik lokasi pertanian jagung ini. Ia bercerita tentang banyaknya monyet di sekitar kebun yang ternyata takut dengan tanaman pare.
“Hal-hal seperti ini menambah wawasan dan pengalaman kita. Ke depan, hasil panen ini bisa dikoordinasikan dengan Bulog, agar petani punya kepastian harga,” tambahnya.
Dengan hasil 5 ton jagung pipil dari lahan 1,5 hektare, keberhasilan ini menjadi dorongan moral bagi kelompok tani untuk terus meningkatkan produktivitas. Bagi masyarakat Talang Jerinjing, panen raya ini membawa harapan baru, bahwa kebersamaan antara pemerintah, aparat, perusahaan, dan petani bisa membuka jalan kesejahteraan.
“Jagung pipil ini punya harga, punya pasar, dan punya masa depan. Kita ingin masyarakat tahu itu. Polisi hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga mendorong lahirnya ekonomi rakyat yang kuat,” pungkasnya.