Presiden kembali menekankan bahwa Indonesia akan mewujudkan cita-cita swasembada energi. Paling lambat, menurutnya, akan terwujud dalam 6 tahun ke depan.
“Saudara-saudara sekalian, saya diberi tahu oleh para pakar bahwa bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi. Dan hitungan saya tidak lama, tidak lama. Lima tahun, paling lambat enam tahun, kita bisa swasembada energi,” kata Prabowo di acara groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
Prabowo menyebut listrik dan tata surya merupakan kunci mewujudkan swasembada energi. Pembangunan proyek ekosistem baterai kendaraan listrik merupakan salah satu upaya mewujudkan hal tersebut.
“Dan hari ini kita saksikan, hari ini tadi laporannya menghasilkan 15 gigawatt. Kita butuh, kalau tidak salah, para pakar laporan ke saya, untuk benar-benar mandiri kita perlu mungkin 100 gigawatt,” ujarnya.
“Berarti mungkin proyek ini harus dilipatgandakan. Mungkin. Dan saya percaya bahwa kita mampu untuk melaksanakan itu,” lanjut Prabowo.
Prabowo berterima kasih kepada para mitra dan semua unsur dalam upaya mewujudkan pembangunan proyek tersebut. Prabowo mengapresiasi kerja sama masih terus terjalin di tengah konflik geopolitik.
“Saudara-saudara, saya ucapkan selamat kepada semua unsur dan terima kasih, kawan-kawan kita dari CATL, dari Tiongkok. Kerja sama ini saya kira adalah sangat penting dan menguntungkan semua pihak,” ujarnya.
Prabowo menekankan pentingnya menjaga perdamaian. Ia lalu mengutip pepatah China.
“Di tengah dunia penuh konflik, kawasan kita penuh perdamaian. Dan tidak ada kemakmuran bisa kita capai tanpa perdamaian. Dan Indonesia selalu memilih kerja sama, selalu memilih kolaborasi, selalu memilih jalan tengah. Selalu memilih persahabatan di atas permusuhan,” lanjut Prabowo.
“Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Ini filosofi Tiongkok yang saya ambil alih,” lanjutnya.
Diketahui, Proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBCCBL merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri atas enam proyek secara terintegrasi yang dikembangkan bersama antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL). Lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur dan satu proyek dikembangkan di Karawang.
Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan area seluas 3.023 hektare. Proyek bernilai investasi USD 5,9 miliar ini disebut mampu menyerap 8.000 tenaga kerja langsung, meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, dan menciptakan 18 proyek infrastruktur dermaga multifungsi.