Gubernur DKI Jakarta menyiapkan aturan baru membatasi akses anak terhadap di media sosial (medsos). Pramono menyebut Dinas Pendidikan DKI kini menyusun mekanisme yang tepat agar anak tidak mudah mengakses konten kekerasan di media digital.
“Sedang dirumuskan oleh Dinas Pendidikan agar tidak semua anak itu dengan gampang melihat peristiwa-peristiwa seperti di YouTube yang menginspirasi anak-anak melakukan hal seperti yang terjadi di SMA 72,” kata Pramono di Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Selasa (18/11/2025).
Pramono mengatakan langkah itu merupakan tindak lanjut dari insiden di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta, yang sebelumnya sempat membuat sebagian siswa mengalami trauma sehingga belum seluruhnya kembali belajar secara luring.
“Proses belajar-mengajarnya alhamdulillah sudah berjalan normal, tetapi memang belum sepenuhnya hadir secara fisik. Masih ada beberapa yang, karena trauma atau luka, mengikuti secara daring,” ujarnya.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, memastikan kegiatan belajar di SMAN 72 Kelapa Gading telah kembali berjalan normal pasca-insiden ledakan. Chico menyebut mayoritas siswa sudah kembali mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
“Hari ini yang datang 69 persen, yang sisanya masih daring, izin sakit, seperti itu,” ujar Chico saat dihubungi, Senin (17/11).
Chico menjelaskan pihak sekolah sebelumnya telah mengundang orang tua siswa untuk mengikuti pertemuan daring guna menyampaikan perkembangan terkini. Dari undangan tersebut, sekitar 20 persen wali murid hadir, sementara sisanya mendapatkan informasi melalui surat resmi yang dikirim sekolah.
“Pembelajaran bisa luring, bisa daring. Kemarin yang ikut pertemuan daring 20 persen, tapi informasi sudah disampaikan ke semua lewat surat,” jelasnya.
“Hari ini yang datang 69 persen, yang sisanya masih daring, izin sakit, seperti itu,” ujar Chico saat dihubungi, Senin (17/11).
Chico menjelaskan pihak sekolah sebelumnya telah mengundang orang tua siswa untuk mengikuti pertemuan daring guna menyampaikan perkembangan terkini. Dari undangan tersebut, sekitar 20 persen wali murid hadir, sementara sisanya mendapatkan informasi melalui surat resmi yang dikirim sekolah.
“Pembelajaran bisa luring, bisa daring. Kemarin yang ikut pertemuan daring 20 persen, tapi informasi sudah disampaikan ke semua lewat surat,” jelasnya.







