Polisi mengungkap fakta lain di balik kasus pembunuhan pria di Jakarta Timur (Jaktim) berinisial HJ (42) oleh temannya, AAS (37), yang dipicu jatah sabu dikurangi. Ternyata korban sudah tiga kali menilap jatah sabu yang dibeli patungan dengan tersangka.
“Pelaku merasa emosional terhadap korban karena sudah tiga kali patungan membeli sabu dengan korban dan pelaku merasa sudah tiga kali dibohongi dan dicurangi,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).
Korban diketahui memberikan uang patungan paling kecil saat hendak membeli barang haram tersebut. Namun korban disebut berulang kali mengurangi jatah sabu pelaku.
“Korban patungan dengan uang yang lebih kecil dari pelaku, namun korban mengambil sabu-sabu lebih banyak dari pelaku secara diam-diam tanpa sepengetahuan pelaku,” tuturnya.
“Puncak kemarahan pelaku adalah dua hari sebelum kejadian pelaku patungan sabu dengan temannya, namun sabu-sabu tersebut dipakai oleh korban tanpa seizin dari pelaku,” tuturnya.
info-info Pembunuhan
Dilansir Antara, kasus itu terjadi di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Sabtu (25/10) sekitar pukul 18.30 WIB. Berdasarkan hasil pemeriksaan, peristiwa bermula ketika pelaku AAS sedang duduk di rumah kontrakannya di perumahan kawasan Bidara Cina bersama calon istrinya berinisial E dan temannya G.
Sekitar pukul 18.30 WIB, korban berinisial HJ melintas di depan rumah kontrakan pelaku. AAS bergerak menganiaya korban hingga tewas setelah diberi ‘kode’ oleh calon istrinya, E.
“Calon istrinya sempat berkata kepada pelaku bahwa ‘itu musuhmu lewat’. Mendengar itu, pelaku spontan bangkit, mengambil senjata tajam jenis karambit dari lemari, lalu mengejar korban ke rumahnya yang jaraknya hanya dua rumah dari tempat kontrakannya,” ujar Samsono.
Setiba di depan rumah korban, pelaku langsung menegur korban dengan nada tinggi dan menuduhnya telah menjerumuskan adiknya.
Korban, yang saat itu sedang berjongkok, sempat membantah tuduhan tersebut. Namun pelaku yang emosional langsung memukul kepala korban sambil mengayunkan karambit ke arah lehernya.
“Akibat sabetan senjata itu, korban terluka di bagian leher kiri. Dia sempat berjalan keluar dari rumah sambil menahan luka, tapi tak lama kemudian terjatuh di luar rumah dalam kondisi tertelungkup,” ucap Samsono.
Melihat korban tersungkur, pelaku sempat melangkahi tubuh korban dan kembali ke kontrakannya untuk menyimpan senjata. Tak lama setelah itu, warga sekitar datang dan berusaha menolong korban yang sudah bersimbah darah.







