Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari, Ukraina Ingin 30 Hari

Posted on

mengumumkan gencatan senjata selama 3 hari. Merespons itu, Ukraina menginginkan gencatan senjata paling tidak 30 hari.

Dikutip AFP, Senin (28/4/2025), Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga menulis di X, mempertanyakan mengapa Rusia harus menunggu bulan Mei untuk gencatan senjata.

“Jika Rusia benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus segera menghentikan tembakan. Mengapa harus menunggu hingga 8 Mei?” Sybiga menulis di X.

Rusia mengumumkan gencatan 3 hari mulai 8 hingga 10 Mei. Hal itu bertepatan dengan peringatan kemenangan Perang Dunia II di Moskow.

Sejak melancarkan serangan ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia telah merebut sebagian besar dari empat wilayah Ukraina dan mengklaimnya sebagai wilayahnya sendiri, selain Krimea, yang dianeksasinya pada tahun 2014.

Rusia meyakini Ukraina akan setuju dengan pengumuman terbaru Putin terkait gencatan senjata. Rusia mengatakan akan memberikan respons yang memadai dan efektif jika gencatan senjata dilanggar.

“Jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Ukraina, angkatan bersenjata Rusia akan memberikan respons yang memadai dan efektif,” imbuhnya.

Seperti diketahui, pada bulan lalu Putin menolak usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari yang telah diterima pihak Ukraina.

Kiev dan para pendukungnya di Eropa menuding Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah selama 30 jam sebagai latihan dan tidak menginginkan perdamaian.

Rusia sebelumnya mengaku siap untuk bernegosiasi dengan Ukraina. Namun pengakuan atas klaim lima wilayah Ukraina termasuk Krimea dinilai penting untuk penyelesaian konflik.

Ukraina merespons keras. Ukraina menilai aneksasi sebagai perampasan tanah ilegal dan tidak pernah akan mengakuinya.