Ribuan dibebaskan oleh pada Senin (13/10), setelah menyerahkan 20 sandera yang masih hidup ke Tel Aviv melalui Palang Merah Internasional (ICRC). Pembebasan para tahanan Palestina itu disambut sorak-sorai di wilayah dan .
Israel, seperti dilansir Reuters dan BBC, Selasa (14/10/2025), telah membebaskan total 1.968 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, yang berlangsung sejak Jumat (10/10) pekan lalu.
Pembebasan dilakukan dalam dua kelompok, dengan kelompok pertama dibebaskan dari penjara Ofer di Tepi Barat dan kelompok kedua dibebaskan dari penjara Ketziot di Israel bagian selatan.
Laporan The Times of Israel menyebut tak lama setelah 20 sandera yang dibebaskan Hamas dalam keadaan hidup tiba di wilayah Israel, otoritas Tel Aviv menempatkan sebanyak 1.968 tahanan Palestina ke bus-bus yang berangkat ke Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Di antara mereka yang dibebaskan merupakan 250 tahanan keamanan Palestina, yang sebagian besar menjalani masa hukuman penjara seumur hidup atas serangan mematikan terhadap warga Israel. Para tahanan keamanan ini dibebaskan dari penjara Ofer yang terletak di dekat Ramallah, Tepi Barat.
Hamas mengatakan bahwa sebanyak 154 tahanan di antaranya dideportasi oleh Israel ke Mesir. Tidak dijelaskan alasan di balik deportasi tersebut.
Disebutkan juga bahwa sebanyak 88 tahanan lainnya dipulangkan ke Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Kemudian, sebanyak 1.718 tahanan yang merupakan warga Gaza, yang tidak terlibat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dibebaskan dari Penjara Ketziot, Israel bagian selatan. Mereka kebanyakan ditangkap sebagai kombatan ilegal selama perang Gaza berkecamuk.
Di antara warga Gaza yang dibebaskan itu terdapat sejumlah kecil perempuan dan anak-anak.
Pembebasan itu disambut kegembiraan dan sorak-sorai para anggota keluarga tahanan Palestina dan kerabat mereka. Para anggota keluarga langsung memeluk para tahanan Palestina turun dari bus yang tiba di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada Senin (13/10) waktu setempat.
Ribuan orang berkumpul di dalam dan sekitar Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, menunggu kedatangan para tahanan yang dibebaskan. Beberapa melambaikan bendera Palestina dan yang lain memegang foto kerabat mereka.
Salah satu warga Gaza yang meminta disebut sebagai Um Ahmed, sembari menahan tangis, menuturkan dirinya gembira atas pembebasan tersebut, namun juga masih memiliki “perasaan campur aduk” mengenai situasi terkini.
Di Ramallah, Tepi Barat, salah satu dokter Palestina yang dibebaskan, Samer Halabeya, menuturkan para tahanan baru mengetahui mereka akan bebas dalam waktu cukup lama setelah perjanjian ditandatangani.
“Kami berharap semuanya dibebaskan,” ucapnya kepada Reuters.
Simak juga Video: Warga Palestina yang Dibebaskan Israel Tiba di Ramallah
Pembebasan itu disambut kegembiraan dan sorak-sorai para anggota keluarga tahanan Palestina dan kerabat mereka. Para anggota keluarga langsung memeluk para tahanan Palestina turun dari bus yang tiba di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada Senin (13/10) waktu setempat.
Ribuan orang berkumpul di dalam dan sekitar Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, menunggu kedatangan para tahanan yang dibebaskan. Beberapa melambaikan bendera Palestina dan yang lain memegang foto kerabat mereka.
Salah satu warga Gaza yang meminta disebut sebagai Um Ahmed, sembari menahan tangis, menuturkan dirinya gembira atas pembebasan tersebut, namun juga masih memiliki “perasaan campur aduk” mengenai situasi terkini.
Di Ramallah, Tepi Barat, salah satu dokter Palestina yang dibebaskan, Samer Halabeya, menuturkan para tahanan baru mengetahui mereka akan bebas dalam waktu cukup lama setelah perjanjian ditandatangani.
“Kami berharap semuanya dibebaskan,” ucapnya kepada Reuters.
Simak juga Video: Warga Palestina yang Dibebaskan Israel Tiba di Ramallah