Wakil Ketua Ahmad Sahroni memberikan apresiasi terhadap kinerja TNI-Polri dalam mengamankan aksi lalu di sekitar Gedung DPR. Ia mengatakan TNI-Polri tidak terpancing kericuhan sehingga situasi tetap berjalan aman dan lancar.
“Saya apresiasi untuk seluruh personel TNI-Polri yang kemarin mengawal demo kawan-kawan di DPR Senayan. Sampai sore hari, demo terpantau berjalan dengan aman dan lancar,” kata Sahroni kepada wartawan lewat pesannya, Rabu (27/8/2025).
Bendum DPP NasDem ini menyebut TNI-Polri tetap humanis dalam mengamankan aksi demonstrasi. Ia juga memberikan apresiasi kepada para pendemo yang berunjuk rasa dengan tertib.
“Ini menunjukkan bahwa aparat kita bisa tegas sekaligus humanis dalam mengamankan ruang kebebasan berpendapat. saya juga apresiasi para pendemo yang telah menyampaikan aspirasinya dengan tertib. Ini menunjukkan bahwa kita berhasil menjalankan kehidupan demokrasi yang sesuai dengan aturan,” ucap dia.
Lebih lanjut, ia memahami ada kericuhan yang juga sempat terjadi pada demonstrasi dua hari yang lalu. Namun, menurutnya, aparat tidak terpancing kericuhan yang terjadi.
“Sementara bagi yang kemarin masih kurang tertib, saya harap ke depannya bisa lebih tertib lagi. Memang tak bisa dihindari, pasti ada saja sedikit gesekan yang dipicu oleh provokator. Untungnya aparat tidak terpancing. Justru yang ditunjukkan adalah sikap tegas tapi tetap terukur, sesuai SOP. Kerja-kerja humanis seperti inilah yang kita harapkan dari aparat,” ujar Sahroni.
Diketahui, unjuk rasa di sekitar gedung MPR/DPR RI, Jakarta, sempat ricuh. Masyarakat yang berdemo bahkan sempat dipukul mundur oleh polisi.
Beton pembatas jalur bus TransJakarta (busway) bahkan sempat roboh hingga berantakan di jalan imbas kericuhan itu. Tak hanya itu, kemacetan juga terjadi di berbagai lokasi imbas unjuk rasa tersebut.
Sejumlah kendaraan juga menjadi sasaran amuk massa. Namun, kini situasi sudah aman dan kondusif.
Lebih lanjut, ia memahami ada kericuhan yang juga sempat terjadi pada demonstrasi dua hari yang lalu. Namun, menurutnya, aparat tidak terpancing kericuhan yang terjadi.
“Sementara bagi yang kemarin masih kurang tertib, saya harap ke depannya bisa lebih tertib lagi. Memang tak bisa dihindari, pasti ada saja sedikit gesekan yang dipicu oleh provokator. Untungnya aparat tidak terpancing. Justru yang ditunjukkan adalah sikap tegas tapi tetap terukur, sesuai SOP. Kerja-kerja humanis seperti inilah yang kita harapkan dari aparat,” ujar Sahroni.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Diketahui, unjuk rasa di sekitar gedung MPR/DPR RI, Jakarta, sempat ricuh. Masyarakat yang berdemo bahkan sempat dipukul mundur oleh polisi.
Beton pembatas jalur bus TransJakarta (busway) bahkan sempat roboh hingga berantakan di jalan imbas kericuhan itu. Tak hanya itu, kemacetan juga terjadi di berbagai lokasi imbas unjuk rasa tersebut.
Sejumlah kendaraan juga menjadi sasaran amuk massa. Namun, kini situasi sudah aman dan kondusif.