Saksi Cerita Prada Lucky Teriak Minta Ampun Saat Dicambuk Senior

Posted on

Sidang lanjutan kasus pembunuhan terhadap kembali digelar di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saksi Pratu Kanisius Wae mengungkap sempat mendengar teriakan Prada Lucky Chepril saat disiksa dan dicambuk oleh seniornya.

“Kami mendengar suara teriakan ampun beberapa kali dari almarhum (Lucky), hanya kami tidak melihat siapa yang memukul. Yang kami dengar banyak (teriakan). Yang kami dengar cambuk pakai selang warna biru,” ujar Kanisius di ruang sidang saat menjawab pertanyaan Oditur Letkol Yusdiharto didampingi Letkol Alex Panjaitan, seperti dilansir infoBali, Senin (3/11/2025).

Kanisius juga sempat melihat Pratu Abner masuk lalu bertanya terkait asal Lucky. Lucky pun menjawab bahwa dirinya berasal dari Kupang. Setelah itulah Pratu Abner disebut mencambuk bahu Lucky sebanyak tiga kali menggunakan selang biru yang disaksikan oleh sejumlah atasannya.

“Ada Danton Letda Lukman, ada Dasintel. Jam 12 malam kami melihat Letda Thorik, Sertu Andre Mahoklori, Pratu Rifaldi, dan Pratu Firdaus masuk ke ruangan,” kata Kanisius.

Singkat cerita, Lucky dilarikan ke Rumah Sakit Umum Aeramo, Nagekeo, untuk menjalani perawatan medis. Kanisius sempat membesuk Lucky bersama Pratu Alam pada 5 Agustus 2025 pagi.

“Tidak ada orang lain yang membesuk almarhum. Pada saat (Lucky) sebelum meninggal, kami sempat ke sana untuk membesuknya,” urai Kanisius.

Baca selengkapnya