adalah upacara resmi yang menandai kelulusan seseorang dari jenjang pendidikan, seperti sekolah atau perguruan tinggi. Dalam prosesnya, wisudawan/wisudawati dikukuhkan secara simbolis sebagai tanda bahwa telah menyelesaikan pendidikan dan berhak menerima ijazah atau gelar akademik.
Awalnya, prosesi wisuda hanya dikenal di lingkungan perguruan tinggi. Namun seiring perkembangan zaman, terutama jika melihat realitas dunia pendidikan di Indonesia, wisuda kini tak lagi terbatas di kampus, melainkan juga diselenggarakan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA.
Perkembangan wisuda dan tradisinya yang kini merambah berbagai jenjang pendidikan tidak lepas dari sejarah panjang yang melatarbelakanginya. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita simak bagaimana sejarah wisuda atau seremoni kelulusan () pertama kali muncul di lingkungan perguruan tinggi.
Menurut laman History, sejarah wisuda sudah ada sejak abad ke-12 silam. Sementara tradisi pemberian gelar kehormatan dalam prosesi wisuda sendiri sudah ada setidaknya sejak abad ke-15 di Inggris, menurut arsip Universitas Oxford.
Upacara kelulusan yang digelar di perguruan tinggi atau universitas ini merupakan bagian dari tradisi yang telah berlangsung selama 800 tahun, dimulai sejak berdirinya kampus-kampus pertama di Eropa, ketika bahasa Latin digunakan dalam dunia pendidikan.
Tradisi wisuda yang kita kenal sekarang, termasuk penggunaan jubah dan topi atau toga, mulai distandarisasi di Amerika sejak abad ke-19. Tradisi wisuda ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia dan mengalami berbagai penyesuaian lokal, namun tetap mempertahankan maknanya sebagai simbol pencapaian pendidikan.
Misalnya, pada abad ke-15, pemberian gelar kehormatan menjadi bagian dari prosesi wisuda di Inggris, khususnya di Universitas Oxford. Tradisi ini berlanjut dan berkembang hingga menjadi bagian penting dari upacara kelulusan di berbagai perguruan tinggi.
Menurut American Council on Education, pada akhir abad ke-19, kode pakaian akademik distandarisasi di Amerika, dengan penggunaan jubah dan topi sebagai simbol kelulusan. Di Indonesia, baju panjang atau jubah hitam dan topi yang dipakai pada saat proses wisuda disebut sebagai toga.
Kini, tradisi wisuda telah menyebar ke seluruh dunia, menjadi simbol pencapaian pendidikan. Selain penggunaan jubah dan topi, berbagai negara juga menambahkan elemen khas dalam prosesi wisuda, tetapi makna dasar dari tradisi ini tetap sama, yaitu perayaan kelulusan sebagai bukti keberhasilan akademik.